Otomotifnet.com - Mobil bekas transmisi matik kesayangan kalian jarang ganti oli transmisinya gaes?
Waspada, inilah masalah mobil matik yang jarang ganti oli transmisi.
Beberapa pengemudi ada yang mengeluhkan transmisi matiknya menjadi kasar dan ada gejala jedug.
Nah, ada beberapa hal yang menjadi penyebab transmisi matik menjadi kasar dan gejala jedug.
Pemilik mobil yang sering kena macet harus memperhatikan betul kondisi oli transmisinya.
Tranmisi matik punya unit yang mengontrol hidrolik (hydrolic control unit).
Komponen ini berfungsi untuk mengontrol transmisi otomatis memakai tekanan dari pompa oli.
Makanya, oli transmisi menjadi nyawa transmisi matik, karena transmisi otomatis sangat mengandalkan tekanan oli.
Oli yang sudah lama tidak diganti dapat menimbulkan endapan dan menyisakan residu.
Ini membuat kinerja transmisi tidak optimal sehingga muncul gejala transmisi menjadi kasar dan timbul jedug-jedug.
Disarankan, untuk mengganti oli transmisi mengikuti manual book yang sudah disediakan pabrikan mobil.
Contoh, penggantian oli tranmisi matik setiap 40 ribu kilometer atau 24 bulan untuk mobil Suzuki Ertiga.
Sementara Toyota Avanza di interval 80 ribu kilometer atau 48 bulan.
Untuk mengecek kualitas oli transmisi bisa menggunakan dipstik oli transmisi yang berada di ruang mesin.
Kualitas oli yang masih baik biasanya berwarna merah dan ada wanginya.
Kalau oli transmisi yang sudah gelap dan berbau seperti kebakaran, itu udah waktunya diganti.
Baca Juga: Kenapa As Roda Mobil Bisa Patah Mendadak di Jalan, Ini Sebabnya