Otomotifnet.com - Banyak pemilik secara asal mengganti oli mesin tanpa perhatikan jadwal.
Padahal jadwal ganti oli mesin ini ternyata tertera di botol oli.
Lama pakai oli tergantung dari standar mutu pelumas tersebut dan tertera di botol pelumas.
Mutu oli tertulis di botol dengan didahului tulisan API Service menyusul tulisan SN, SL atau SJ.
Biasanya pabrikan atau bengkel resmi menganjurkan untuk melakukan penggantian oli secara berkala setiap periode tertentu, ada yang setiap 2.000 km, 5.000 km atau 10.000 km sesuai kode tersebut.
Umumnya oli dengan API Service di bawah SN, misal SL atau SJ, disarankan diganti setiap 5.000 km atau 3 bulan sekali.
Untuk yang API Service SN ke atas, diklaim bisa sampai 10.000 km atau 6 bulan sekali mana yang tercapai lebih dulu.
Perlu diingat, jika ganti oli dilakukan setelah periode tersebut khawatir kemampuan melumasi akan menurun atau drop.
Oli cenderung mengalami oksidasi, lama-lama menimbulkan lumpur oli atau istilah teknisnya sludge.
Sama seperti menggunakan oli palsu yang juga menimbulkan sludge lebih parah dalam waktu cepat.
"Pernah kejadian ada kasus pemakaian kendaraan belum mencapai 1.000 km, mesinnya jebol gara-gara pakai oli palsu," tutur Nurudin, Manager Quality Assurance PT Pertamina Lubricants beberapa waktu lalu.
Kata Nurudin, begitu mesin dibongkar di dalamnya penuh jelaga hitam dan mengental kayak gel.
"Waktu saya ambil sampelnya dan diteliti, ternyata oli tersebut sama sekali tidak ada kandungan aditifinya," papar Nurudin dilansir Otomotifnet.com.
Baca Juga: Nempel Depan Belakang di Botol Oli, Gimana Cara Baca Kode Angka SAE?