"Minyak goreng lebih mudah rusak bila kena panas dibandingkan oli mesin," jelas Fuad.
"Salah satu fungsi oli mesin untuk mendinginkan mesin, oli mesin harus tahan panas dalam waktu tertentu," tambahnya.
Sementara minyak goreng malah cenderung lebih mudah rusak karena terkena panas.
"Minyak goreng memang mempunyai sifat anti-friksi dan mampu melumasi komponen secara baik," kata Fuad.
"Namun bukan berarti minyak goreng mampu melindungi komponen dari keausan," tambahnya.
Soalnya pada oli mesin sendiri juga punya zat aditif yang fungsinya untuk melindungi komponen atau part di dalam mesin motor dari keausan.
Sedangkan zat aditif tidak ditemukan pada minyak goreng.
"Pengujian membuktikan minyak goreng lebih mudah membuat komponen atau part di dalam mesin aus jika dibandingkan oli mesin," ungkap Fuad.
"Karena ternyata senyawa dalam minyak goreng membuat komponen logam (seperti part atau komponen di mesin) lebih mudah aus," tambahnya.
Memang pada test di laboratorium, pengujian pencampuran oli mesin dengan minyak goreng menunjukan hal yang postif dalam mengurangi gesekan atau friksi pada komponen dalam mesin.
"Namun pengujian ini hanya pada alat uji laboratorium," papar Fuad.
"Sementara kelayakan suatu pelumas harus diuji pada kondisi mesin yang sesungguhnya seperti tes jalan selama ribuan kilometer atau biasa disebut road test," tutupnya.
Baca Juga: Enggak Usah Ikut-ikut Kang Bakso Ini, Minyak Goreng Bukan Pengganti Minyak Rem