Otomotifnet.com – Walaupun di awal tahun 2024 penjualan mobil baru cenderung lesu, namun perusahan pembiayaan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) tetap optimis.
“Bisnis pembiayaan kendaraan diyakini akan kembali rebound pasca Pemilu, apalagi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2024 ini diprediksi akan mencapai 5 persen,” jelas Direktur Utama Adira Finance, I Dewa Made Susila pada Rabu, 27 Maret 2024 lalu.
I Dewa Made Susila seperti dikutip dari Tribunnews, memaparkan bawah realisasi pembiayaan baru untuk kendaraan roda dua dan empat di dua bulan pertama 2024 (Januari-Februari) realitasnya sudah negative growth, “Tapi masuk bulan Maret mestinya lebih bagus, biasanya permintaan kendaraan baru akan naik.”
Optimisme tersebut diisyaratkan Adira Finance lewat salah satunya memberikan ‘kabar baik’ bagi para pemegang sahamnya.
Ya, setelah menyelesaikan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada (27/3) lalu, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) disebut akan membayarkan dividen tunai sekitar 50% dari laba bersih perusahaan, untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023.
Total dividen yang dikucurkan mencapai Rp 972 miliar atau Rp 972 per lembar saham.
“Pembayaran dividen ini akan dibayarkan pada tanggal 2 Mei 2024. Adira Finance secara konsisten terus memberikan apresiasi atas dukungan para pemegang saham,” terang I Dewa Made Susila.
Anak usaha Bank Danamon ini berhasil mencatatkan laba bersih senilai Rp 1,94 triliun sepanjang 2023, meningkat 21% apabila dibandingkan perolehan laba bersih pada 2022 yakni Rp 1,6 triliun.
Adira Finance memutuskan untuk menyisihkan Rp 19,4 miliar atau 1% dari laba bersih sebagai dana cadangan umum sesuai Undang-Undang Perseroan Terbatas.