Otomotifnet.com - Momen setahun sekali dimanfaatkan banyak orang.
Termasuk inisial A (41) sopir taksi online yang banting setir 'pamerkan' uang di tepi jalan.
Yup, A bersama istrinya pilih membuka lapak jasa penukaran uang baru di momen lebaran 2024 ini.
"Saya juga (sopir) Grab mobil, saya enggak nge-Grab dulu dua minggu ini karena ini penghasilannya lebih gede daripada nge-Grab," ujar A saat diwawancarai di lokasi, (3/4/24) menukil Kompas.com.
Dalam dua minggu, A bisa membawa pulang uang Rp 10 juta.
Penghasilan yang menjanjikan ini membuat A rela berhenti sementara sebagai sopir taksi online.
"Iya ada kurang lebih segitu (Rp 10 juta) dalam dua minggu, makanya sekarang saya nge-Grab setop dulu," tuturnya.
"Cuma harus hati-hati, karena bisa aturan untung jadi buntung," jelasnya.
A mengatakan, pendapatannya tidak menentu setiap harinya tergantung dari banyaknya masyarakat yang menukar uang kepadanya.
Meski begitu, hasil dari profesi penyedia jasa tukar uang itu bisa digunakan A untuk biaya kuliah anaknya.
"Enggak menentu (keuntungan), tahun lalu puji Tuhan saya dapat buat bayar semester anak, anak saya kuliah di UI," bebernya.
Menjadi penyedia jasa tukar uang sudah dilakukan A selama lebih kurang 15 tahun.
Lapak jasa penukaran uangnya berada di depan supermarket Super Indo Kalimalang.
"Saya sudah 15 tahun (jasa penukaran uang). Setiap tahun saya jualan ini, saya juga jual masker di sini sama istri," ujarnya.
A bisa melayani penukaran uang mulai dari 10 lembar per pecahan.
Namun, ada biaya yang dikenakan setiap penukaran.
Setiap pelanggan yang ingin menukar Rp 1 juta harus membayar biaya jasa Rp 150.000 kepada A atau sebesar 15 persen.
Sejauh ini, masyarakat yang menukar masih sepi dibandingkan pada tahun lalu di waktu sama.
A menduga hal itu terjadi karena adanya kenaikan harga atau biaya penukaran uang dari yang sebelumnya hanya 10 persen.
Baca Juga: Heboh, Lapak Penukaran Uang Diobrak-Abrik, Uang Berhamburan Di Jalanan