Otomotifnet.com - Mobil dengan transmisi matic banyak diminati karena punya kepraktisan yang cocok untuk digunakan di dalam kota dan luar kota.
Kepraktisannya tentu saja kita tidak hanya menggunakan kopling saat memindahkan gigi karena sudah diatur secara otomatis oleh komponen transmisi.
Di balik kepraktisan ini, transmisi mobil matic wajib diperhatikan secara ekstra agar kinerjanya terus optimal.
Bila rajin dirawat, tentu saja hal ini bisa terhindar dari penyakit bahkan overhaul yang sering dialami oleh mobil dengan transmisi matic.
"Sebenarnya selama pemilik mobil merawat transmisi secara rutin yaitu mengganti oli transmisi secara berkala, dan pemakaian transmisi yang kasar, itu bikin transmisi matik dan di OH," ungkap pria yang di sapa Apuy owner dari spesialis transmisi matik Sakira Abadi Motor Tangerang dikutip dari Otoseken.com.
Nah ini dia gejala penyakit atau tanda-tanda transmisi matik perlu dilakukan overhaul.
Kebocoran oli transmisi
"Yang paling gampang diliat dari kebocoran oli transmisi, kalau oli udah bocor, transmisi jadi enggak oprimal," katanya.
Apuy melanjutkan, warna oli yang masih layak dan baik adalah oli yang sudah hitam dan berbau terbakar.
Laju mobil telat
Laju mobil yang kurang respon walaupun sudah di RPM tinggi merupakan salah satu gejala transmisi harus dilakukan overhaul.
Hentakan saat tuas transmsi dipindahkan
Gejala yang bisa dirasakan yaitu adanya hentakan saat tuas transmisi dipindahkan, transmisi yang sudah kasar disebabkan sistem mekanikal yang bermasalah.
Selain hentakan, gejala bunyi jedug atau bahkan nyangkut juga menjadi indikasi transmisi matik minta overhaul.
Sementara untuk biaya overhaul, tergantung kerusakan dan banyaknya part yang harus diganti.
"Umumnya biaya untuk overhaul transmisi matik di kisaran Rp 3 juta sampai Rp 10 juta," tutup Apuy saat diwawancarai.
Baca Juga: Perlu Tahu, Begini Cara Aman Tinggalkan Vespa Matic di Rumah Saat Mudik