Otomotifnet.com - Bus pariwisata PO Putera Fajar alami tragedi maut di Ciater, Subang, Jawa Barat.
Sementara ini, tertuduh atas meninggalnya 11 orang, 13 luka berat dan 40 luka ringan rombongan SMK Lingga Kencana Depok itu karena bus alami rem blong.
Sementara rem blong pada bus ada beberapa jenis, yakni disebabkan oleh kesalahan pengoperasian pengemudi dan kesalahan teknis sistem pengereman.
Ahmad Wildan, Investigator Senior Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengatakan saat ini pihaknya masih mendalami penyebab terjadinya kecelakaan bus di Subang yang menelan korban jiwa.
"Dari indikasi awal mengarah ke sana yakni ada kemungkinan penyebab rem blong akibat dari kesalahan teknis perangkat rem bus," ucap Wildan, (12/5/24) dilansir dari Kompas.com.
"Kali ini bukan kesalahan prosedur pengoperasian bus dari sopir yang dicurigai," sambung Wildan.
Wildan mengatakan kemungkinan ada malfungsi pada sistem pneumatic yang menyebabkan angin tekor bila memperhatikan beberapa keterangan.
"Jadi tekornya angin ini bukan karena kesalahan prosedur mengemudi melainkan malfungsi kendaraan, namun hal ini masih kami dalami sehingga nantinya semua faktual dan dapat dibuktikan secara ilmiah," ucap Wildan.
Lebih lanjut, Wildan menegaskan pihak KNKT belum berani menyimpulkan apapun untuk saat ini karena masih dalam tahap pembuktian hipotesis.
Sementara itu diketahui, bus yang mengalami kecelakaan memiliki pelat nomor AD, meskipun dioperasikan perusahaan perjalanan wisata di Bekasi.
Untuk diketahui, pelat AD digunakan untuk kendaraan dari wilayah Surakarta, Sukoharjo, Boyolali, Klaten, Sragen, Karanganyar, dan Wonogiri, Jawa Tengah.
"Jadi terkait permasalahan kenapa nomor polisi AD bisa sampai mengangkut siswa dari Depok, ya karena memang bus ini sudah berpindah tangan di salah satu travel di Bekasi," ucap Aan, diberitakan Kompas TV, (12/5/24).
Sebelum dipindahtangankan, bus tersebut berstatus bus antarkota dalam provinsi (AKDP) denan nama Jaya Guna HG.
Baca Juga: Duka SMK di Depok, Bus Pariwisata yang Ditumpangi Remuk dan Renggut 11 Nyawa