Danang menambahkan, risiko tersebut bisa diminimalisasi dari sisi produk dengan temperature regulation.
Menurutnya, masing-masing pabrikan pasti sudah ada sistem yang ditanamkan di pengaturan regulasi temperatur baterai agar kenaikan suhu bisa seminimal mungkin.
"Ada yang secara elektronik, ada yang berupa cairan dikontrol secara cerdas lewat komputerisasi dan sebagainya. Baterai Wuling sendiri sudah ada temperature regulation," ujar Danang dikutip dari Kompas.com.
Danang menambahkan, fitur tersebut sudah disematkan di dalam sistem pengontrol baterai.
Sementara dari sisi pengguna, sebenarnya ada kebiasaan yang bisa dipakai untuk memperpanjang masa pakai baterai.
"Salah satunya adalah dengan tidak menjadikan fast charging sebuah kebiasaan yang dilakukan secara terus menerus. Itulah kenapa infrastruktur yang berupa home charging jadi suatu kampanye yang Wuling lakukan di Indonesia, kita ingin konsumen selain merasa nyaman dan gampang mengecas di rumah, itu juga kebiasaan yang buat mobil listrik sebuah kebiasaan normal dan sehat," ujarnya.
Menurut Danang, penggunaan fast charging sesekali tidak masalah, seperti saat berkendara ke luar kota. Tapi, jangan dijadikan kebiasaan untuk menggunakannya sehari-hari.
Baca Juga: Biaya Pasang Wireless Fast Charging di Mobil, Siap Budget Segini