Jangan Dikira Kebal, Mobil Transmisi Manual Juga Bisa Diserang Penyakit Ini

Ferdian - Sabtu, 25 Mei 2024 | 17:30 WIB

Ilustrasi mobil transmisi manual (Ferdian - )

Otomotifnet.com - Transmisi manual masih jadi pilihan saat akan membeli mobil selain tipe matik.

Mobil transmisi manual dianggap lebih awet dan tangguh.

Selain itu, transmisi manual juga lebih awet daripada matik karena komponen penyusunnya lebih kuat dan sederhana.

Sehingga peluang kerusakan jadi lebih kecil.

Meski begitu, transmisi manual tetap harus dirawat dengan melakukan penggantian oli.

Dalam pengoperasiannya juga tidak boleh sembarangan karena transmisi manual juga bisa rusak.

Foreman Nissan Bintaro Ibrohim mengatakan kerusakan juga bisa terjadi pada transmisi manual, terlebih lagi kebiasaan buruk penggunanya.

“Salah satunya kebiasaan menginjak pedal kopling tidak penuh, tapi perpindahan gigi tetap dilakukan, hal itu akan merusak mekanikal transmisi secara perlahan, yakni pada area sinkromes berpotensi aus,” ucap Ibrohim.

Ibrohim mengatakan dari ausnya sinkromes ini, maka transmisi bisa mengalami beberapa penurunan performa saat melakukan perpindahan percepatan.

“Perpindahan gigi menjadi susah, atau muncul bunyi keras setiap kali melakukan perpindahan gigi di posisi tertentu saja, kerusakan lainnya tuas bisa kembali ke netral dengan sendirinya pada kecepatan tertentu, itu dampak dari ausnya sinkromes,” ucap Ibrohim disitat dari Kompas.com.

Ibrohim juga mengatakan transmisi manual bisa bunyi dengung bila penggantian oli telat, atau oli sempat mengalami penurunan kualitas dalam waktu yang lama.

“Seperti tidak ketahuan kalau oli transmisi manual bercampur dengan air, atau terlalu lama tidak ganti, oli bocor hingga kurang, itu bisa membuat bearing poros input atau output transmisi aus dan menimbulkan bunyi,” ucap Ibrohim.

Selanjutnya Ibrohim juga mengatakan penyakit umumnya transmisi manual adalah kopling.

Komponen ini akan sering aus bila pengoperasiannya tidak tepat atau terlalu sering setengah kopling.

“Bila pengemudi masih pemula, biasanya kopling cepat aus, akibatnya bisa sering jajan kampas kopling karena pengemudi cenderung lebih suka setengah kopling untuk menghindari perpindahan percepatan yang tidak halus” ucap Ibrohim.

Jadi, penyakit umum pada mobil manual ada pada transmisi bila mobil dioperasikan dengan cara yang tidak tepat dan abainya pengguna terhadap perawatan transmisi.

Baca Juga: Ternyata Menyetel Rem Tangan Mobil Toyota Avanza Mudah Banget, Begini Caranya