Otomotifnet.com - Mobil transmisi matik memang lebih disukai karena pengoperasiannya gampang.
Namun karena gampang, cara pakai mobil matik ada aturannya supaya awet.
Seperti mobil matik yang membutuhkan perawatan lebih intensif terkait penggantian oli transmisi.
Pengoperasian mobil matik juga tidak boleh diforsir untuk mencegah kerusakan.
Jamaludin, Head of Nissan Academy PT Nissan Motor Indonesia (NMI), mengatakan, salah satu penyebab transmisi pada mobil matik rusak adalah cara pengoperasiannya.
Cara pengoperasian yang tidak tepat dapat menyebabkan transmisi overheat lantaran adanya perbedaan putaran terlalu besar antara mesin dan laju kendaraan dalam waktu cukup lama menurut Jamal.
“Ketika putaran mesin atau RPM tinggi dan terjadi selip di dalam torque converter sangat besar, maka oli transmisi akan menjadi lebih panas, sehingga diperlukan pendinginan yang memadai,” ucap Jamal dikutip dari Kompas.com.
Tak seperti transmisi manual, menurut Jamal transmisi matik membutuhkan oli dengan suhu kerja stabil pada batasannya agar kekentalan oli cukup untuk bekerja pada putaran maksimal, namun tidak sampai merusak.
Jamal mengatakan komponen-komponen transmisi matik, seperti clutch & brake bisa rusak bila sampai suhu oli di atas ambang batas.