Beromzet Rp 5,2 Miliar, Ini Cara Mudah Ketahui Ciri Oli Palsu Bikinan Pabrik Rumahan Tangerang

Irsyaad W - Selasa, 4 Juni 2024 | 13:00 WIB

Oli palsu banyak beredar di pasaran, pemilik motor harus waspada dan kenali ciri-cirinya. (Irsyaad W - )

"Menurut keterangan juga, para tersangka tiga bulan kurang lebih mereka melakukan produksi oli palsu ini sudah mendapatkan omzet kotor Rp 5,2 miliar," ungkap Wiwin.

Wiwin mengungkapkan, tersangka mendapatkan bahan baku oli dari PT. Sinar Nuasa Indonesia (PT. SNI).

Bahan baku yang diperoleh dengan harga Rp 16.400 per liter itu, lalu diolah kembali di lokasi produksi para tersangka.

Setelah diolah, oli dikemas memakai botol merek-merek oli yang terkenal dan beredar di pasaran.

"Setelah itu diperjualbelikan melalui distributor-distributor di sekitaran wilayah Banten sampai dengan Kalimantan," kata Wiwin lagi.

Kedua tersangka dijerat Pasal 62 ayat (1) Jo Pasal 8 ayat (1) huruf a dan/atau huruf d dan/atau Pasal 9 ayat (1) huruf d Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

Kompas.com/Rasyid Ridho
Barang bukti oli palsu yang diolah pabrik rumahan di Tangerang, Banten

Selain itu, keduanya juga dikenakan Pasal 113 Jo Pasal 57 ayat (2) Undang-undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan.

Selanjutnya, Pasal 120 Jo Pasal 53 ayat (1) Undang-undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian Jo Pasal 55 KUHPidana.

Lantas seperti apa ciri-ciri oli palsu?

Kuasa Hukum PT Astra Sarana Motor, Edward Sihombing mengatakan, pengguna motor yang akan menggunakan oli produk dari AHM dapat memeriksa terlebih dahulu kemasannya.

"Yang mudah dapat memeriksa kemasan botol, dari tutup botolnya. Yang asli itu rapat, tidak bisa longgar. Kalau palsu itu longgar," kata Edward di Mapolda Banten, (3/6/24).

Selain itu, masyarakat dapat memeriksa secara teliti dengan melakukan scan barcode di botol.

AHM
QR Code untuk AHM Oil.

"Kalau yang resmi itu akan membawa ke website AHM.com, itu website resmi kami AHM. Kalau tidak resmi, ke website AHM.top atau depannya AHMM atau blogspot-nya. Mereka ingin menyerupai website resmi kami," ujar dia.

Dampak bagi kendaraan jika menggunakan oli palsu, lanjut Edward, akan boros hingga merusak mesin motor.

"Jangka pendeknya motor itu tidak akan mengalami efisien bensin, mesin motor cepet panas, jadi lebih boros. Jangka panjangnya, endapan oli di mesin itu jadi banyak, sehingga harus turun mesin," jelas Edward.

Baca Juga: Wajib Paham, Begini Cara Membedakan Mana Oli yang Asli dan Palsu