Otomotifnet.com – Cara instan mendongkrak performa mobil yang belakang sering dipilih pemilik mobil yakni remap ECU.
Pasalnya jika trik remap yang dilakukan tepat, peningkatan tenaga dan torsinya enggak main-main.
“Di mobil diesel standar saja saya pernah bikin bisa naik sampai 80 hp,” beber Ferry Titus, salah satu tunner kawakan yang juga punggawa bengkel Protuning di BSD, Tengerang.
Sementara jika ditambah dengan beberapa modifikasi, seperti ganti nozzle injector, pasang down pipe atau modifikasi knalpot dan sebagainya, power dan torsinya bisa naik lebih signifikan lagi.
Baca Juga: Remap ECU Bikin Emisi Gas Buang Lebih Jelek? Yuk, Kita Buktikan
Contohnya seperti Toyota Kijang Innova Diesel 2KD milik Ferry, saat ini powernya tembus hampir 400 dk, dengan torsi nyaris 700 Nm. Gokil ya!
Tapi sebelum memutuskan melakukan remap ECU, Ferry mewanti-wanti pemilik mobil untuk memastikan kondisi mesinnya harus dalam keadaan baik atau normal terlebih dulu.
“Karena akan percuma remap-nya bila mesinnya enggak sehat. Walau sudah diutak-atik software-nya tapi hardware-nya bermasalah, enggak akan ada manfaatnya,” jelasnya saat dikunjungi Otomotifnet.com di bengkelnya (7/6/2024).
Makanya setiap konsumen yang datang ke bengkelnya untuk minta diremap atau dituning ECU-nya, Ferry selalu mengecek kondisi mesin kendaraannya terlebih dulu.
“Misalnya kalau di mobil diesel kita cek EGR-nya mampet atau tidak, tekanan bahan bakarnya normal atau tidak dan sebagainya,” terangnya lagi.
Jika ditemukan ada kendala pada bagian-bagian tadi, ia akan menyarankan si pemilik mobil untuk melakukan tune up mesin terlebih dulu, baru kemudian mobilnya diremap.
“Jadi tidak asal langsung remap. Karena kalau hasilnya tidak memuaskan pemilik mobil lantaran kondisi mesinnya yang memang bermasalah, kita juga nanti yang disalahin,” pungkasnya.
Iya juga ya!