"Dari pengakuan korban, mereka datang ke Desa Sumbersoko hendak mengambil Honda Mobilio rentalan milik korban yang meninggal, BH. Mereka bisa sampai ke lokasi karena mengikuti lokasi Global Positioning System (GPS) mobil," kata Alfan, saat dihubungi melalui ponsel (7/6/2024).
Sesampainya di Desa Sumbersoko, para korban melihat Mobilio itu terparkir di halaman depan rumah warga.
BH kemudian turun dari Daihatsu Sigra yang mereka tumpangi.
BH lantas membawa pergi Mobilio itu setelah membuka pintunya dengan kunci cadangan.
Nahas, saat itu ada warga yang melihatnya.
"Warga kemudian berteriak "maling" dan terjadi amuk massa. Sigra yang ditumpangi para korban dari Jakarta juga dibakar," terang Alfan dikutip dari Kompas.com.
Keempat korban yang sekarat kemudian dilarikan petugas Polsek Sukolilo ke salah satu Rumah Sakit di Pati untuk mendapatkan perawatan intensif.
Namun, satu di antara korban nyawanya tak tertolong.
"Sekitar pukul 18.30, salah satu korban yaitu BH meninggal dunia," kata Alfan.
Petugas Polsek Sukolilo dan Satreskrim Polresta Pati yang melakukan serangkaian penyelidikan akhirnya mengamankan dua orang warga Desa Sumbersoko.
Mereka diduga terlibat kasus kekerasan secara bersama-sama yang mengakibatkan korban meninggal dunia dan luka-luka.
Saat ini Satreskrim Polresta Pati masih berupaya mendalami kasus amuk massa tersebut.
"Sementara dua orang yang kita amankan, tidak menutup kemungkinan akan ada yang kita amankan lagi. Proses penyidikan masih berjalan, sementara hasil yang kita dapat seperti itu," tegas Alfan.
Baca Juga: Mobilio Ngambang di Pinggir Jalan, Pemilik Dibikin Rugi Sebanyak Ini