Cap Sukolilo Kampung Penadah Curanmor di Google Maps Bak Permanen, Diskominfo Kewalahan

Irsyaad W - Jumat, 21 Juni 2024 | 12:30 WIB

Kolase kasus pengeroyokan bos rental mobil di desa Sumbersoko, Sukolilo, Pati, Jawa Tengah (Irsyaad W - )

Otomotifnet.com - Beberapa tempat di Kecamatan Sukolilo, Pati, Jawa Tengah yang ada di Google Maps diubah jadi beberapa nama negatif.

Mulai 'Penadah Kendaraan Rental', 'Penadah Curanmor', 'Desa Pembunuh', 'Desa Penadah' sampai 'Desa Kumpulan Maling'.

Diskominfo kabupaten Pati pun mengaku kewalahan menangani aksi pengubahan nama di Google Maps ini.

Seperti diketahui, sejumlah titik Google Maps di wilayah Kecamatan Sukolilo, terutama Desa Sumbersoko, diubah namanya usai kasus pengeroyokan yang menewaskan Burhanis (52), pengusaha rental mobil asal Jakarta, (6/6/24).

Selain itu, aksi tersebut juga diduga buntut temuan banyaknya kendaraan bodong di wilayah Kecamatan Sukolilo dan sekitarnya.

Salah satu tempat yang namanya diubah di Google Maps, yakni SDN Sukolilo 02 yang sempat diganti menjadi SDN Sukomaling 02.

Muncul juga penanda baru di peta wilayah Kecamatan Sukolilo dengan nama seperti 'kampung maling', 'kampung penadah', 'kampung bandit' dan sebagainya.

Kepala Diskominfo Kabupaten Pati, Ratri Wijayanto mengatakan, pihaknya telah mengamati fenomena tersebut dalam seminggu terakhir.

Google Maps
Dalam lingkaran merah sebutan negatif untuk beberapa wilayah di kecamatan Sukolilo Pati Jawa Tengah

"Di Google Maps banyak penggunaan nama-nama yang provokatif. Hal ini menjadi atensi kami selama 7-8 hari ini," kata Ratri, (19/6/24), dikutip dari TribunJateng.com.

Menurutnya, Diskominfo saat ini baru bisa menangani persoalan tersebut menggunakan fitur yang disediakan Google.

"Sebab, Google Maps itu tidak berada di bawah kendali Kominfo, melainkan platform yang dikelola oleh Google sesuai syarat dan ketentuan yang dibuat oleh Google," ujar Ratri.

"Maka kami memanfaatkan fitur-fitur yang ada di Google Maps agar penamaan-penamaan yang tidak sesuai tadi bisa disesuaikan kembali," jelasnya.

Akan tetapi, dia mengakui langkah tersebut belum efektif lantaran pihak yang memperkeruh suasana dengan cara mendiskreditkan wilayah Sukolilo di Google Maps masih belum diketahui hingga saat ini.

Karena itu, Ratri berharap agar semua pihak lebih bijaksana dalam menggunakan Google Maps.

Pasalnya, banyak orang, baik dari dalam maupun luar Pati, yang mengandalkan aplikasi tersebut saat berpergian.

"Jangan sampai juga penamaan lokasi dengan nama-nama yang kurang pantas itu menimbulkan stigma yang tidak baik terhadap Kabupaten Pati secara umum dan Kecamatan Sukolilo khususnya," ucap Ratri.

Baca Juga: Camat Sukolilo Pati Kelabakan, Wilayahnya Ganti Nama Jadi Penadah Curanmor di Google Maps