Bukan Karena Khodam, Ini Sebab Dinding Ban Mobil Lebih Rawan Pecah Ketimbang Tapak

Irsyaad W - Senin, 24 Juni 2024 | 15:00 WIB

Ilustrasi Dinding ban mobil sobek (Irsyaad W - )

Jika tekanan angin ban selalu dipantau 2 minggu sekali maka risiko pecah ban akan jauh berkurang.

Diketahui, akhir-akhir ini ramai permainan cek 'khodam' dalam diri manusia.

Khodam sendiri menurut Budayawan sekaligus ahli sejarah sekaligus dosen Program Studi Ilmu Sejarah di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Tundjung Wahadi Sutirto menjelaskan, istilah khodam merupakan kata serapan dari bahasa Arab yang artinya pembantu, pengawal atau penjaga.

Dalam istilah umum, khodam sering dimaknai sebagai sosok penjaga yang tak kasat mata atau gaib yang bisa melindungi seseorang atau pemiliknya.

Sementara itu, dalam khasanah budaya Jawa, pembantu dalam konteks istilah khodam itu disebut dengan prewangan.

"Memang ada kepercayaan di masyarakat tentang khodam itu. Esensinya khodam itu adalah energi yang kemudian divisualisasikan dalam berbagai wujudnya," ujar Tundjung, (22/6/24) melansir Kompas.com.

Ia memberikan contoh, dalam sebuah keris terdapat khodam yang energinya sesuai dengan nama keris itu.

Misalnya, keris dengan dhapur Jalak Kalung Tumpeng, energinya dapat diartikan bahwa siapa pemilik atau pemakai keris jenis itu akan penuh rezeki terus-menerus.

Selain itu, khodam juga dipercaya memiliki beragam bentuk yang tak terlihat seperti macan putih, harimau, singa, nenek tua dan lainnya.

Menurut Tundjung, khodam bisa juga diartikan sebagai piandel atau keunggulan supranatural yang diekspresikan dalam berbagai aktivitas terkait.

"Misalnya, dalam praktik penyembuhan penyakit non medis, seorang yang mengobati dapat memanfaatkan energi khodam untuk membantu proses pengobatan," jelas dia.

"Jadi, dalam pandangan Jawa prewangan itu dianggap sebagai bagian dari harmonisasi tata kehidupan yang purna," imbuhnya.

Ia menambahkan, terutama dalam konteks kekuasaan Jawa, seorang penguasa dipercaya memiliki khodam yang bisa menjadikan dirinya sakti atau hebat, sehingga kekuasaan yang dipegangnya bisa kuat tanpa rongrongan pihak mana pun.

"Semua itu tergantung dari pengendalian diri penguasa. Jika penguasa itu energinya sudah tidak sejalan dengan khodam yang dimiliki maka energi khodam juga akan hilang," ucap Tundjung.

Baca Juga: Inilah Waktu Yang Tepat Untuk Mengecek Tekanan Angin Ban Mobil