Otomotifnet.com - Dinding ban (side wall) mobil jadi area rawan pecah ketimbang tapak.
Bukan karena khodam pengemudinya, tapi ada sebab bagian samping ban ini rawan sobek.
Paling banyak karena ban kurang angin dan mobil dikendarai di kecepatan yang cukup tinggi sehingga bagian side wall terjadi defleksi.
Side wall tidak kuat lagi menahan defleksi yang terus menerus sehingga terjadilah pecah.
Biasanya sebelum pecah ban, bagian penguat dinding akan putus terlebih dahulu.
Bagian dinding ban atau side wall ini merupakan bagian yang paling lemah karena memang dirancang lebih fleksibel dari bagian ban lainnya.
"Oleh karena itu, pecah ban jika diperhatikan dengan seksama maka bagian side wall yang pecah lebih dulu," jelas Juju Eko Purnomo, Chief Staff Technical Department PT Sumi Rubber Indonesia produsen ban Dunlop.
"Mencegah pecah ban ini sebenarnya cukup memperhatikan betul tekanan angin disetiap roda," tambahnya.
Pastikan tekanan angin ban dalam keadaan standar dan tidak berkurang jauh dari rekomendasi pabrikan.
Jika tekanan angin ban selalu dipantau 2 minggu sekali maka risiko pecah ban akan jauh berkurang.
Diketahui, akhir-akhir ini ramai permainan cek 'khodam' dalam diri manusia.
Khodam sendiri menurut Budayawan sekaligus ahli sejarah sekaligus dosen Program Studi Ilmu Sejarah di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Tundjung Wahadi Sutirto menjelaskan, istilah khodam merupakan kata serapan dari bahasa Arab yang artinya pembantu, pengawal atau penjaga.
Dalam istilah umum, khodam sering dimaknai sebagai sosok penjaga yang tak kasat mata atau gaib yang bisa melindungi seseorang atau pemiliknya.
Sementara itu, dalam khasanah budaya Jawa, pembantu dalam konteks istilah khodam itu disebut dengan prewangan.
"Memang ada kepercayaan di masyarakat tentang khodam itu. Esensinya khodam itu adalah energi yang kemudian divisualisasikan dalam berbagai wujudnya," ujar Tundjung, (22/6/24) melansir Kompas.com.
Ia memberikan contoh, dalam sebuah keris terdapat khodam yang energinya sesuai dengan nama keris itu.
Misalnya, keris dengan dhapur Jalak Kalung Tumpeng, energinya dapat diartikan bahwa siapa pemilik atau pemakai keris jenis itu akan penuh rezeki terus-menerus.
Selain itu, khodam juga dipercaya memiliki beragam bentuk yang tak terlihat seperti macan putih, harimau, singa, nenek tua dan lainnya.
Menurut Tundjung, khodam bisa juga diartikan sebagai piandel atau keunggulan supranatural yang diekspresikan dalam berbagai aktivitas terkait.
"Misalnya, dalam praktik penyembuhan penyakit non medis, seorang yang mengobati dapat memanfaatkan energi khodam untuk membantu proses pengobatan," jelas dia.
"Jadi, dalam pandangan Jawa prewangan itu dianggap sebagai bagian dari harmonisasi tata kehidupan yang purna," imbuhnya.
Ia menambahkan, terutama dalam konteks kekuasaan Jawa, seorang penguasa dipercaya memiliki khodam yang bisa menjadikan dirinya sakti atau hebat, sehingga kekuasaan yang dipegangnya bisa kuat tanpa rongrongan pihak mana pun.
"Semua itu tergantung dari pengendalian diri penguasa. Jika penguasa itu energinya sudah tidak sejalan dengan khodam yang dimiliki maka energi khodam juga akan hilang," ucap Tundjung.
Baca Juga: Inilah Waktu Yang Tepat Untuk Mengecek Tekanan Angin Ban Mobil