Otomotifnet.com – Bicara soal busi performance, pasti kita akan membayangkan busi untuk kendaraan kompetisi atau balap.
“Padahal tidak seperti itu. Ada busi upgrade (performa) yang dapat digunakan masyarakat umum (di kendaraan standar) untuk meningkatkan performa mesin standar,” bilang Citra Aji Sanjaya, Marketing Manager PT Niterra Mobility Indonesia, produsen busi merek NGK.
Tapi sebelum masuk ke pembahasan mengenai busi performa ini, Aji coba menjelaskan mengenai prinsip dasar dari fungsi busi itu sendiri.
“Ada 3 elemen penting pada mesin bensin. Pertama adalah campuran yang baik antara bahan bakar dengan udara,” terangnya dalam acara media gathering beberapa waktu lalu di Jakarta.
Baca Juga: Pengedar Busi Palsu NGK Mulai Diburu, Diancam Penjara Hingga Denda 200 Juta
Berikutnya, lanjut Aji, yaitu kompresi yang baik. Dan terakhir percikan api yang baik.
Proses kerjanya adalah ketika campuran bahan bakar dan udara masuk ke ruang bakar, lalu dikompresi oleh piston, maka akan dianjutkan dengan munculnya bunga api dari elektroda busi.
Setelah munculnya bunga api, maka api akan menyebar ke ruang bakar untuk membakar seluruh campuran bahan bakar.
Dari situ terciptalah energi untuk memutar poros engkol (kruk as), sehingga menghasilkan tenaga dan torsi.
“Semakin cepat penyebaran api tadi, maka akan semakin baik. Proses pembakaran (campuran) BBM yang maksimal, adalah salah satu kunci untuk mencapai performa mesin yang optimal.”
“Jadi tidak ada bahan bakar yang terbuang, semua terbakar dengan sempurna,” bebernya.
Nah, untuk mendapatkan semua itu, material yang digunakan pada busi punya peran penting.
Ia lantas menunjukkan video pengujian dua macam busi, yaitu busi NGK standar (OEM) dengan NGK G-Power yang center electrode-nya menggunakan material logam mulia, yaitu platinum.
Baca Juga: Biar Terhindar Dapat Busi Palsu NGK, Paling Aman Belinya Di Bengkel Bertanda Ini
Dalam video tersebut diperlihatkan gambaran penyebaran api atau kecepatan rambatnya di dalam ruang bakar.
Tampak kecepatan rambat api ketika menggunakan busi NGK G-Power lebih cepat dibanding busi standar berbahan nickel.
Kenapa bisa demikian? “Alasan pertama adalah karena center electrode-nya berbeda. Pada busi standar menggunakan bahan nickel dengan diameter 2,0 mm. Sedangkan pada NGK G-Power berbahan dasar platinum dengan diemeter 0,6 mm,” jelas Aji lagi.
Nah, dengan diameter center electrode yang lebih kecil, lanjutnya, akan membuat pengapian jadi lebih fokus dan presisi.
Alasan kedua kata Aji adalah ground electrode. “Pada busi standar berbentuk kotak persegi, sedangkan di G-Power bentuknya trapezium.”
“Bentuk seperti ini (trapezium) memperkecil adanya hambatan, sehingga dapat menghasilkan penyebaran api yang lebih cepat,” tambahnya.
Efeknya tentu akan membuat pembakaran jadi lebih sempurna, sehingga bukan saja dapat meningkatkan performa mesin, tepi juga akan membuat efisiensi bahan bakar jadi lebih irit.
Tak hanya itu, lanjutnya, penggunaan material dengan kualitas lebih baik dan tahan suhu tinggi dibanding busi standar, akan membuat pemakaian busi bisa lebih panjang.
Misalnya kalau pakai busi standar berbahan nickel di motor hanya bisa sampai 10.000 km, maka jika pakai busi performance kayak NGK G-Power bisa dua kali lipatnya, bahkan lebih.