Otomotifnet.com - Yamaha NMAX Turbo dibekali dengan fitur Y-Shift selain dua buah riding mode. Beneran fungsi atau hanya gimmick sih?
Dalam dyno test Yamaha NMAX "Turbo" di Sportisi Motorsport, kami juga menjajal fitur pengubah rasio CVT secara manual ini.
Buat yang belum paham, Yamaha NMAX "Turbo" mengusung sistem YECVT (Yamaha Electronic CVT) pada transmisinya, menggantikan peran CVT konvensional yang pakai roller.
Dengan Y-Shift, pengendara NMAX "Turbo" dapat menahan satu rasio yang diinginkan, tapi rasio ini berubah secara otomatis.
Saat digunakan, Koko Adiyaksa dari Sportisi Motorsport, menyebut pakai Y-Shift bisa menahan peak power lebih lama.
Turunnya power lebih lama sampai di 9.000 rpm, baru setelah ini berangsur turun.
"Y-Shift dengan yang lain peak power sama di 8.000-an rpm, tapi mendekati 9.000 rpm Y-Shift masih di angka 12 dk."
"Sedangkan tanpa Y-Shift sudah turun di 11,2 dk sampai 11,4 dk," sebut pria yang buka bengkel di jl. Tenggiri No.4A 9 Jati Pulo Gadung, Rawamangun, Jakarta Timur tersebut.
Dengan memanfaatkan fitur Y-Shift, pengguna NMAX "Turbo" juga dapat memodulasi rasio CVT secara manual.
Jadi bisa dapat rasio yang diinginkan, pada putaran mesin lebih awal.
Menariknya karena peak power bisa dijaga, tenaga puncak yang didapat ketika fitur Y-Shift digunakan sebesar 12,70 dk @8.050 rpm, atau lebih besar 0,18 dk dari S-Mode.
Namun, torsinya sedikit lebih kecil di 11,23 Nm @8.050 rpm.
Fitur Y-Shift ada pada Yamaha NMAX "Turbo", baik yang "Turbo" biasa, "Turbo" Tech MAX maupun "Turbo" Tech MAX Ultimate yang sudah dilengkapi dengan YECVT.
Baca Juga: Test Dyno Yamaha NMAX