Otomotifnet.com - Bertempat di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Tangerang, Banten, beberapa waktu lalu (6/5/2024) PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) mengadakan sesi tes dua motor yang gak doyan bensin.
Yaitu tes dua motor listrik yang diperkenalkan November 2023 silam, ada Ninja e-1 dan Z e-1.
“Unitnya baru banget datang, terlambat harusnya bulan kemarin,” terang Michael C. Tanadhi selaku Head Sales & Promotion KMI saat itu, seraya menyebut kedua model ini didatangkan secara utuh (CBU) dari Thailand.
Secara tampilan, kedua motor ini enggak asing, karena basisnya memang dari Ninja 250 dan Z250.
Yang diganti penggeraknya jadi listrik dan sedikit modifikasi di tangki serta komponen pendukung seperti spidometer.
Yang bikin kaget sejak diluncurkan tentu ketika mengetahui harganya, karena dua kali lipat dari banderol Ninja 250. Ninja e-1 dipasarkan Rp 149,9 juta, sedang Z e-1 Rp 146,9 juta (OTR Jakarta).
Baca Juga: Modifikasi Kawasaki KLX230, Tunggangan Ibu Kota Tak Lagi Main Tanah
Artinya juga lebih mahal dari Ninja ZX-25R terbaru! Versi termahalnya saja, ZX-25RR hanya Rp 133,5 juta (OTR Jakarta).
Apa sih istimewanya sampai semahal itu? Kemudian bagaimana impresi ketika dicoba? Apakah kencang khas Ninja? Yuk simak terus!
Sebagai penggerak, keduanya menggunakan dinamo atau motor listrik jenis interior permanent magnet synchronous motor yang pakai pendingin udara.
Modelnya mid drive atau terletak di bagian tengah, kemudian tenaga disalurkan ke roda belakang pakai rantai.
Motor listriknya diklaim punya tenaga rata-rata 5 kW dan maksimalnya 9 kW atau setara 12 hp di putaran 2.600-4.000 rpm. Cukup kecil untuk sebuah sport bike bertampang sporty.
Tapi torsi maksimalnya tentu besar khas kendaraan listrik, meski cuma di tarikan awal saja, mencapai 40,5 Nm di 0-1.600 rpm.
Baca Juga: Akhirnya, Kawasaki W175 Kini Sudah Pakai Sistem Injeksi, Harga Segini
Bagaimana akselerasinya? Nah tentunya tergantung Riding Mode yang dipakai. Karena ada 2 pilihan, yaitu Eco dan Road, serta juga ada tambahan fitur e-boost.
Pertama dicoba tentu yang Eco. Tarikannya ternyata sangat kalem, pelan! Tentu sesuai dengan namanya, tujuannya biar lebih hemat penggunaan listriknya.
Makanya pakai Riding Mode Eco jarak tempuh diklaim bisa sampai 72 km.
Tapi ketika perlu lebih lebih kencang bisa ditambah tenaga ekstra semacam pakai NOS, dengan menekan tombol e-boost di setang kanan. Maka lajunya spontan jadi lebih cepat.
Beda cerita ketika pakai Riding Mode Road, sejak tarikan awal terasa lebih responsif! Motor langsung meluncur cepat saat gas dibetot, meski di atas 50 km/jam terasa biasa saja.
Makin mantap saat pakai Road ditambah e-boost, dorongan torsi awalnya bikin nagih! Karena roda belakang bisa sangat mudah spin.
Akselerasinya jadi terasa makin cepat dan mudah meraih kecepatan maksimal meski di trek yang tak begitu panjang.
Adanya fitur e-boost tentunya cocok dipakai ketika butuh akselerasi lebih spontan, misal saat menyalip kendaraan panjang atau di tanjakan.
Asyiknya ketika siap sepenuhnya, dorongan tenaga tambahan dari e-boost ini bisa sampai 15 detik! Tergolong lama, karena di motor listrik lain paling 3 detik saja.
Namun, setelah fitur e-boost diaktifkan, ada jeda waktu kisaran 30 detik sampai 1 menit untuk e-boost bisa kembali keluar sepenuhnya selama 15 detik.
Kalau simultan atau tanpa jeda, maka e-boost cuma bisa sebentar, hanya beberapa detik saja.
Seberapa cepat akselerasinya? Nah kebetulan kemarin OTOMOTIF langsung mengetes Ninja e-1 ini pakai Racebox.
Untuk 0-60 km/jam ternyata butuh waktu 4,37 detik, 0-80 km/jam 8,69 detik. Kemudian untuk jarak, 0-201 meter 11,53 detik dan 0-402 meter 19,61 detik.
Catatan tersebut tentu ketika pakai Riding Mode Road ditambah e-boost.
Jika ditelaah, catatan waktunya masih sedikit lambat jika dibanding sport fairing 150 cc, misal Honda CBR150R yang catatannya 0-60 km/jam 4 detik, 0-80 km/jam 6,8 detik, 0-201 m 11,1 detik dan 0-402 m 18 detik.
Mengapa bisa begitu? Tentunya ada hubungannya dengan posisi Ninja e-1 dan Z e-1 ini di pasar Eropa.
Ternyata ditujukan untuk para pemilik SIM A1, atau setara dengan motor 125 cc. Makanya performanya masih kalah dari sport 150 cc.
Makanya top speed juga enggak begitu tinggi. Dalam pengetesan dengan panjang lintasan kurang dari 1 km, Ninja e-1 dapat 104 km/jam, beda tipis dari klaim Kawasaki yaitu 105 km/jam.
Nah membahas top speed memang menarik, karena beda-beda tiap Riding Mode. Menurut data dari Kawasaki, pakai Eco di Ninja e-1 bisa 64 km/jam, sedang Z e-1 62 km/jam.
Pakai Road Ninja e-1 bisa 88 km/jam, sedang Z e-1 85 km/jam.
Kalau Road dan e-boost diaktifkan Ninja 105 km/jam, Z e-1 101 km/jam. Kalau di mode Eco ditambah e-boost Ninja e-1 bisa 75 km/jam, sedang Z e-1 72 km/jam.
Namun, kalau dites di tempat pakai standar paddock alias tanpa beban, kecepatan tertinggi ternyata bisa sampai 116 km/jam.
Meski enggak begitu kencang, tapi ada yang patut diacungi jempol sebagai motor listrik.
Yang utama pastinya enggak ada getaran dan suara. Sangat senyap! Meski ada sedikit suara dari rantai khususnya saat deselerasi.
Dan yang juga menarik adalah penyaluran tenaganya sangat halus, enggak ada gejala mengentak-entak atau endut-endutan ketika buka-tutup gas. Beda dengan motor listrik murah yang biasanya bikin enggak nyaman.