Otomotifnet.com – Tak hanya Toyota All Prius HEV saja yang diikutsertakan dalam acara Toyota Eco Journey – JTD Electrification Line Up 2024 baru-baru ini.
Toyota Indonesia juga turut menghadirkan versi PHEV-nya (Plug-in Hybrid Electric Vehicle) loh.
Secara tampilan tentu sebelas dua belas dengan versi HEV-nya (Hybrid Electric Vehicle).
Yang membedakan adalah kapasitas baterai All New Prius PHEV ini 50% lebih besar dari All New Prius HEV.
Dan ia juga dilengkapi dengan port charging untuk pengisian daya baterai secara eksternal, sementara di versi HEV tidak ada.
Selain itu dari segi sistem elektrifikasinya juga berbeda, kalau Prius PHEV menggunakan mesin berkapasitas 2.000 cc 4-silinder, maka pada Prius HEV mesin ICE-nya Cuma 1.800 cc.
Baca Juga: First Drive Toyota All New Prius, Konsumsi BBM-nya Bikin Melongo
Di sektor kaki-kaki juga ada perbedaan, di All New Prius PHEV pakai lingkar roda berdiameter 19 inci, di Prius HEV cuma 17 inci.
Lalu joknya juga sudah berlapis bahan kulit, sedangkan di Prius HEV masih pakai material fabric.
Oke, terlepas dari perbedaan tersebut, Otomotifnet.com dapat kesempatan untuk menjajal keduanya.
Bahkan yang versi PHEV sempat kami tes meliuk-liuk di arena slalom pada trek buatan di area Jogja Expo Center (JEC).
Setelah duduk di balik kemudi Prius PHEV ini, kami pun siap-siap menunggu aba-aba dari petugas lintasan.
Ketika bendera hijau dikibarkan, kami langsung tancap gas untuk menyelesaikan beberapa rintangan yang disediakan.
Dimulai dari meliuk-liuk di antara kun yang dijejer rapi. Hemm.. ternyata meski Prius PHEV ini dimensinya cukup panjang, namun ia masih lincah diajak zig zag.
Sekadar informasi, All New Prius PHEV ini punya panjang keseluruhan mencapai 4.599 mm, lebar 1.782 mm, dan tinggi 1.435 mm.
Dengan ground clearance hanya 151 mm, membuatnya sangat ‘nurut’ saat diajak bermanuver tajam sekalipun.
Apalagi lingkar kemudinya yang mengingatkan kami pada setir Toyota bZ4X, terasa enteng saat diputar ke kiri dan kanan dengan cepat.
Baca Juga: Highlight Toyota All New Prius, Tak Lagi Bosan Kini Jadi Lebih Sporty
Entakan akselerasinya juga responsif, yang dihasilkan dari kombinasi antara motor listrik dan mesin bensinnya.
Untuk mesin pembakaran dalamnya (ICE) ia menggunakan Dynamic Force Engine M20A-FXS berkapasitas 2.000 cc 4-silinder, yang klaim tenaganya mencapai 152 PS (150 dk).
Sedangkan motor listrik berdaya 163 PS (160,7 dk), yang saat bekerja berbarengan dapat menghasil tenaga total sebesar 223 PS (220 dk), dengan torsi 190 Nm.
Dengan performa segitu ia diklaim mampu menuntaskan akselerasi dari 0-100 km/jam hanya dalam waktu 6,7 detik saja.
Sipnya lagi, kedua motor penggerak ini bisa dikondisikan mana yang dominan bekerja berdasarkan seberapa dalam injakan pedal gasnya.
Waktu kami coba akselerasinya dari kondisi diam dengan langsung injak pedal gas seketika, mobil langsung meluncur deras ke depan tanpa gejala spin.
Sayangnya karena tempat dan waktu yang disediakan terbatas, jadinya kami tidak maksimal dalam mengeksplorasi kemampuannya lebih jauh lagi.
Namun impresi berkendara singkat ini menurut kami cukup mengasyikan, meskipun tidak semua fitur yang ada di mobil ini dapat kami cobain.
Salah satunya fitur Regeneration Boost yang memberikan deselerasi lebih kuat dan energy recovery lebih besar, sehingga klaimnya dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar.
Tapi tenang, untuk mengetahui lebih detail soal kemampuan mobil ini, tunggu saja ya saat kami dapat kesempatan untuk mengujinya secara mandiri.