Oleh karena itu, pemerintah terus melakukan kajian agar mekanisme pembatasan penjualan BBM bersubsidi bisa efektif.
Tanpa merugikan masyarakat yang berhak dan memastikan tidak terjadi penyalahgunaan. "Nah, karena itu sekarang kita lagi godok," imbuh Bahlil.
Nah meskipun rencana pembatasan ditunda, harga BBM tetap mengikuti harga yang berlaku sesuai dengan kondisi aktual di pasar minyak mentah dunia.
Masih menurut Bahlil, Pemerintah terus memantau kondisi pasar, serta dinamika harga minyak dunia dalam menetapkan kebijakan terkait harga dan distribusi BBM.
Sementara itu, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menyatakan kuota BBM bersubsidi akan dijaga agar distribusinya tetap lancar dan tepat sasaran.
Baca Juga: Kenalan Dengan Pertamax Green 92, Bakal Calon Pengganti Pertalite
Pada tahun sebelumnya, Pertamina berhasil mengendalikan penyaluran BBM bersubsidi dengan tetap berada di bawah batas kuota yang ditetapkan pemerintah.
Salah satu cara yang dilakukan adalah melalui proses digitalisasi, termasuk penerapan kewajiban penggunaan QR code dalam pembelian solar.
"Tahun ini kita juga dorong QR code untuk Pertalite. Kita harapkan bisa lebih optimal lagi penyaluran BBM bersubsidi lebih tepat sasaran sehingga kita bisa jaga kuota," jelas Fadjar, dilansir dari Kontan.co.id (20/9/2024).
Meski begitu, Fadjar tak merinci angka pasti terkait kuota penyaluran BBM bersubsidi, maupun memberikan kepastian apakah stok akan mencukupi setelah adanya penundaan pengetatan subsidi BBM.
Baca Juga: Beli Pertalite Pakai QR Code, Komunitas Calsic Bagi Pengalaman Penting