Otomotifnet.com - Guna menuju roadmap Net Zero Emission (NZE) yang dicanangkan pemerintah Indonesia pada tahun 2060, PT Toyota-Astra Motor (TAM) melakukan kolaborasi dengan PT Pertamina Patra Niaga dan PT Serasi Autoraya (TRAC), untuk mempelajari seberapa efektif energi alternatif dapat mereduksi emisi kendaraan bermotor lewat Use Case Collaboration.
Langkah ini juga sejalan dengan strategi Multi Pathway Strategy Toyota di masa transisi energi, dimana dalam kolaborasi ini seluruh teknologi kendaraan termasuk elektrifikasi (xEV) Toyota, akan dipakai dalam riset pemakaian bioethanol.
"Usaha mencapai netralitas karbon tidak dapat Toyota lakukan sendiri, tapi butuh kerjasama dengan key stake holder. Kolaborasi kali ini dengan Pertamina Patra Niaga serta TRAC, kami lakukan untuk mempelajari penggunaan campuran bahan bakar alternative yaitu bioethanol E10 dalam mobilitas sehari-hari customer Indonesia khususnya di Jawa Timur,” terang President Director PT. Toyota-Astra Motor (TAM), Hiroyuki Ueda.
Dengan strategi multi-pathway, Toyota menyediakan berbagai teknologi untuk mencapai netralitas karbon dan yakin jika semua orang dapat berkontribusi.
Baca Juga: Baru Sebulan Diluncurkan, Toyota Hilux Rangga Sudah Laku Sebanyak Ini
Tidak hanya menghadirkan berbagai teknologi elektrifikasi mulai dari Hybrid EV, Plug-In Hybrid EV, dan Battery EV, tapi kendaraan konvensional Toyota juga sudah siap menggunakan campuran dari energy alternatif, yaitu bioetanol hingga 10%.
Di sisi lain, sebagai langkah lanjutan proses transisi energi hijau, Pertamina Patra Niaga kembali mengembangkan bioetanol sebagai bahan baku alternatif di Indonesia.
Setelah di tahun 2023 menghadirkan Pertamax Green 95 dengan bauran bioetanol 5% atau E5, pada kolaborasi ini Pertamina Patra Niaga meningkatkan bauran produk menjadi E10 atau bauran bioetanol 10% yang diharapkan menghasilkan pembakaran yang lebih bersih.
"Berkolaborasi secara holistik dengan produsen kendaraan dan penyedia layanan mobil merupakan langkah besar untuk menghadirkan ekosistem biofuel di Indonesia. Kami percaya bahwa langkah ini tidak hanya akan mendorong pengurangan emisi gas rumah kaca dan mendorong percepatan target Net Zero Emission 2060, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian negara, membuka peluang kerja baru, serta meningkatkan kesejahteraan petani lokal yang terlibat dalam rantai pasokan bioetanol," jelas Riva Siahaan, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga.
Mengusung goals masa depan yang sama mengenai netralitas karbon, TRAC sebagai salah satu perusahaan penyewaan kendaraan terbesar di Indonesia yang melayani mobilitas pelanggan korporasi dan perorangan, telah mencanangkan Carbon Reduction Energy 2030.