Kemudian setelah 40 km/jam torsinya tetap terasa kuat hingga 50 km/jam. Setelah itu ketika digas akan terasa kosong hingga mentok di 55 km/jam.
Beda jika pindah pada mode Power, dari bawah sudah terasa lebih responsif tapi tetap halus.
Kemudian di kecepatan 40 km/jam juga terasa tenaga dan torsinya sangat kuat.
Kemudian tenaga akan terus berisi sampai sekitar 80 km/jam, baru kemudian kembali terasa kosong hingga kecepatan mentok di angka 89 km/jam, yang kalau kondisi jalan menurun bisa jadi 90 km/jam.
Top speed segitu lebih tinggi dari CUV e: yang hanya 83 km/jam, meski masih kalah kencang dari M1-S.
Pakai Eco cocoknya jika sedang dipakai jalan santai, misal hanya jarak dekat ke minimarket atau antar anak ke sekolah.
Atau melalui jalan yang padat merayap seperti di Jakarta pada pagi dan sore hari, yang biasanya susah untuk melaju lebih dari 50 km/jam.
Beda dengan Power, yang cocok diaktifkan ketika melalui kondisi jalan yang relatif lebih lancar, atau yang memang cara berkendaranya lebih suka yang agresif sat-set.
Dan jika dirasakan lebih mendalam, dengan top speed 89 km/jam untuk penggunaan harian khususnya di kawasan kota besar ternyata masih cukup.