Otomotifnet.com - Salah satu keunggulan dari TVS i-Qube S adalah performa, yang bikin nyaman saat dinaiki, serta sangat cukup ketika digunakan untuk mobilitas harian.
TVS i-Qube S nyaman karena karakter keluaran tenaganya halus dan rata, bukan yang endut-endutan seperti motor listrik murah.
Digas kalem atau dipelintir secara tiba-tiba, karakter TVS i-Qube S tetap mudah dikendalikan dan bikin nyaman.
Sebagai penggerak i-Qube S ini andalkan motor listrik tipe BLDC di hub atau teromol dengan tenaga rata-rata 3 kW, maksimalnya 4,4 kW atau 6,2 dk.
Torsinya rata-rata 33 Nm, sedang maksimalnya mencapai 140 Nm.
Sumber tenaga dari baterai lithium buatan LG yang dirakit oleh TVS, dengan spesifikasi 52 Volt 29,3 Ah atau totalnya 3,04 kWh.
Ada 2 riding mode yang bisa dipilih untuk berkendara, yaitu Eco dan Power, keduanya punya perbedaan karakter yang cukup signifikan.
Eco tentunya lebih kalem, sedang Power lebih bertenaga.
Ketika pakai Eco, pada tarikan awal sampai sekitar 35 km/jam terasa sangat kalem, tapi bukan yang lemot banget atau endut-endutan.
Kemudian setelah 40 km/jam torsinya tetap terasa kuat hingga 50 km/jam. Setelah itu ketika digas akan terasa kosong hingga mentok di 55 km/jam.
Beda jika pindah pada mode Power, dari bawah sudah terasa lebih responsif tapi tetap halus.
Kemudian di kecepatan 40 km/jam juga terasa tenaga dan torsinya sangat kuat.
Kemudian tenaga akan terus berisi sampai sekitar 80 km/jam, baru kemudian kembali terasa kosong hingga kecepatan mentok di angka 89 km/jam, yang kalau kondisi jalan menurun bisa jadi 90 km/jam.
Top speed segitu lebih tinggi dari CUV e: yang hanya 83 km/jam, meski masih kalah kencang dari M1-S.
Pakai Eco cocoknya jika sedang dipakai jalan santai, misal hanya jarak dekat ke minimarket atau antar anak ke sekolah.
Atau melalui jalan yang padat merayap seperti di Jakarta pada pagi dan sore hari, yang biasanya susah untuk melaju lebih dari 50 km/jam.
Beda dengan Power, yang cocok diaktifkan ketika melalui kondisi jalan yang relatif lebih lancar, atau yang memang cara berkendaranya lebih suka yang agresif sat-set.
Dan jika dirasakan lebih mendalam, dengan top speed 89 km/jam untuk penggunaan harian khususnya di kawasan kota besar ternyata masih cukup.
Beda cerita kalau dipakai di jalur luar kota yang kondisi jalan sangat lancar, tentu masih kurang kencang.
Tapi kembali lagi, i-Qube S memang diciptakan untuk mobilitas harian, bukan turing keluar kota.
Oiya bagaimana dengan catatan akselerasinya ketika diukur pakai Racebox?
Ternyata cukupan saja, contoh untuk meraih kecepatan 60 km/jam dari diam perlu waktu 8,65 detik, sedang 0-80 km/jam 20,14 detik.
Untuk jarak, 0-201 meter catatan waktunya 14,38 detik, 0-402 meter 23,7 detik. Hasil lengkap bisa dicek di tabel.
Tapi ada satu catatan dari performa i-Qube, yaitu jika digeber terus selama lebih dari 1 jam pakai riding mode yang Power, maka ada gejala overheat.
Ditandai dengan lambang peringatan di panel instrumen, diikuti tulisan yang menerangkan karena panas maka tenaga sedikit dikurangi, tapi masih bisa digunakan.
Solusinya jika mengalami gejala overheat memang sederhana, yaitu lambatkan laju, pindah ke riding mode Eco, atau berhenti sejenak.
Peringatan dan penurunan performa tersebut tentu ada sisi positifnya, untuk mencegah kerusakan di bagian motor listrik maupun baterainya.
Tapi tentu TVS tetap perlu memikirkan untuk menambahkan sistem pendinginan.
Baca Juga: Kasih Tahu Istri Ini Perbedaan 4 Varian Honda Scoopy Terbaru, Bukan Hanya Warna
Data Tes (Power Mode):
0-60 km/jam: 8,65 detik
0-80 km/jam: 20,14 detik
0-201 m: 14,38 detik
0-402 m: 23,70 detik
Top speed di spidometer: 89 km/jam
Top speed di Racebox: 80,7 km/jam
Data Spesifikasi:
Tipe rangka: tubular
Ukuran ban depan: 90/90-12
Ukuran ban belakang: 90/90-12
Suspensi depan: teleskopik
Suspensi belakang: hidrolik ganda adjustable
P x L x T: 1.805 x 645 x 1.140 mm
Jarak terendah ke tanah: 157 mm
Tinggi jok: 770 mm
Jarak sumbu roda: 1.301 mm
Bobot: 118,8 kg
Rem depan: cakram 220 mm, kaliper 1 piston
Rem belakang: teromol 130 mm
Tipe traksi: BLDC Hub Mounted
Tenaga maksimal: 4,6 kW (6,2 dk)
Tenaga rata-rata: 3 kW
Torsi maksimal: 140 Nm
Torsi rata-rata: 33 Nm
Ketahanan air & debu: IP67
Tipe baterai: lithium-ion
Kapasitas: 3,04 kWh
Ketahanan air & debu: IP67
Tegangan: 52 Volt
Pengaman: BMS Controlled Protection
Tipe charger: offboard charger
Proteksi arus listrik: tersedia
Durasi pengisian 0-80%: 4 jam 30 menit (650 Watt)