Andalkan Rangka dan Suspensi Baru, Seenak Ini Aerox Alpha Buat Ngebut di Sirkuit

Antonius Yuliyanto - Jumat, 24 Januari 2025 | 18:39 WIB

Sesi tes Yamaha Aerox Alpha di Sirkuit Sentul (Antonius Yuliyanto - )

Oiya tinggi joknya 790 mm, memang angka yang cukup tinggi untuk sebuah skutik.

Makanya bagi yang tinggi badan hanya sekitar 165 cm, ketika kedua kaki turun masih agak jinjit. Tapi untuk yang tingginya sekitar 170 cm masih aman.

Lanjut bagaimana dengan handling? Kita awali dari yang versi Standard, satu-satunya yang masih pakai suspensi belakang tanpa tabung.

Jika dirasakan setelah beberapa lap, Aerox Alpha Standard memiliki handling yang cukup baik.

Tidak sulit untuk menjinakkan motor yang andalkan rangka tipe underbone ini, untuk meliak-liuk di sirkuit yang memiliki panjang 1.200 meter dengan 14 tikungan.

Untuk membelok dengan kecepatan cukup tinggi, bahkan dengan ban standar dari IRC, sangat bisa diandalkan.

Rider bisa berani pede rebah sampai standar tengah menggasak permukaan aspal, tanpa takut ada goyangan berlebihan.

Suspensi depan baru yang lebih besar, serta suspensi belakang dengan per lebih keras, tentunya sangat menunjang kestabilan.

Dan karena bobotnya paling ringan, hanya 124 kg, sensasi mengganti arah secara cepat seperti di 2 tikungan terakhir “Sentul kecil” terasa paling mudah.

Berikutnya pindah ke Aerox Alpa CyberCity yang pakai suspensi belakang bertabung.

Ternyata terasa ada perbedaan karakter redaman. Rebound sedikit lebih lambat, sehingga terasa lebih stabil dibanding yang Standard, khsusunya saat melewati tikungan yang kebetulan ada tambalan.

Selain itu untuk berpindah arah sedikit lebih berat, karena bobotnya memang lebih berat 3 kg (127 kg).

Karakter yang sama juga dirasakan pada Aerox Alpha “Turbo”, bedanya terasa sedikit lebih berat lagi, karena bobotnya mencapai 130 kg!

Nah beda cerita dengan yang versi “Turbo” Ultimate, yang mana versi ini adalah “Turbo” yang dikasih 3 aksesori tambahan, yaitu windscreen khusus berwarna orange, cover muffler berbentuk khusus, dan satu lagi ada Performance Damper.

Performance Damper ini yang memberikan dampak signifikan pada handling.

Sejak baru jalan keluar dari paddock menuju lintasan lurus, ketika digoyang ke kanan dan kiri sekalian untuk manasin ban langsung terasa kalau handling lebih stabil, karena karakter sasis jadi lebih kaku!

Hal itu tentu karena di bagian sasis tengah, antara dudukan pijakan kaki belakang kiri dan rangka tengah ditopang Performance Damper, yang fungsinya memang untuk meredam lendutan rangka. Makanya bisa lebih kaku!

Efek berantainya ketika menikung karakter motor jadi semakin “diam”, goyangan efek dari tambahan di permukaan lintasan juga bisa turut diredam.

Pokoknya jadi sangat cocok untuk track day! Bikin senyum-senyum sendiri dari balik helm, sambil bergumam, “Kok bisa jadi sestabil ini ya!”

Pertanyaan lanjutannya, kalau dipakai harian apakah efeknya jadi positif seperti di sirkuit, atau malah jadi terasa keras mengurangi kenyamanan? Harus dites!