Lho kok bisa begitu? Padahal di musim-musim sebelumnya kan wakil RMCI ke grand final Rotax Max International itu bisa dari 3 kelas yaitu Junior, Senior dan Master Max.
"Hal ini dilihat dari jumlah atau banyaknya peserta di setiap rondenya. Sejauh ini hingga empat seri yang telah digelar hanya Junior Max yang jumlah pesertanya di kisaran lebih dari 11 peserta. Senior Max malah sedikit bahkan Master Max tidak ada," tukas Ade Setyaningtyas selaku komandan promotor event RMCI itu.
Hal senada juga diamini oleh beberapa pihak seperti Dicky Setiawan (manajer tim TKM Racing) yang melihat kenapa hanya Junior Max yang terpilih karena memang saat ini kelas itu yang pesertanya cukup banyak.
"Itu sebabnya penting namanya pembibitan sehingga tidak sampai terjadi ada kekurangan peserta kelas tertentu. Mungkin sudah saatnya membibit pegokart muda agar bisa terus mengisi kelas yang ada," ujar Dicky Setiawan.
Begitu pula yang diurakan Haridarma Manoppo yang juga pengelola SIKMC dan instruktur gokart yang melihat ketimpangan sedang terjadi di gokart sehingga pemerataan pegokart tidak seimbang.
"Kalau melihat eventnya memang gokart terbilang selalu ada. Hanya saja memang harus ada gebrakan agar jumlah peserta selalu banyak, khususnya di kelas-kelas pemula seperti Cadet dan Micromax agar nanti jumlah feeder untuk kelas di atas seperti Junior Max dan Senior yang tentunya berkualitas selalu ada demandnya," seloroh Haridarma Manoppo.
Kandidat siapa wakil Indonesia yang berhak tampil di grand final Rotax Max Challenge International di Portugal nanti bakal diperebutkan antara Keanon Santoso (TKM PDB Racing) dan M. Ferrel Fadhil Pratama (UI Racing Team). Seri 5 bakal seru pertarungannya nih, dijamin. (otosport.otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR