Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Ride With Care, Jangan Lengah!

Editor - Rabu, 17 Desember 2008 | 14:30 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption

Jalanan tergolong aman terkendali bisa membuat lengah

OTOMOTIFNET - Kenyataan menunjukkan, kecelakaan motor terjadi bukan di jalan katagori sulit. Dalam perimbangan, kecelakaan fatal tidak didominasi di jalan berbahaya dengan tikungan tajam atau suasana lalu lintas serbacepat macam jalur luar kota.

Justru, kecelakaan banyak terjadi di jalan katagori ramah dengan karakteristik lurus, relatif ramai dan terkesan biasa-biasa saja.
   
Korban celaka banyak menimpa rider ahli dan sudah sangat terbiasa dengan tipografi jalanan tempatnya kena musibah. Ambil contoh rekan dekat di Em-Plus, Jeff Kareem yang mengalami kecelakaan lumayan fatal dan cidera kaki.

Peristiwa kecelakaan tepatnya di antara Jl. Soekarno-Hatta (by pass) dan persimpangan Buah Batu, Bandung. Jalanan ini tergolong ramai, lurus dan hampir setiap hari dilewatinya. Beruntung dia tidak kehilangan nyawa tapi hanya perlu ‘mengistirahatkan’ kakinya beberapa bulan.   
   
Ade, warga di seputaran jalan Kunciran arah Cileduk ikut nimbrung. Katanya, sering terjadi kecelakaan di wilayah ini. Jika diperhatikan, tidak terlihat hambatan yang harus diwaspadai. Jalanan lurus, ramai lancar pula tidak ada tikungan tajam. Apakah situasi ‘aman terkendali’ ini justru menjebak dan membuat lengah?
   
Mari belajar dari peristiwa mengenaskan yang terjadi pada dua sahabat kami, almarhum Briptu Endang Kosasih dan almarhum Yunan Kelana. Ditinjau dari riding skill, keduanya jelas tak meragukan.

Endang adalah tracker kebanggan Banten yang notabene jago mengendalikan motor dalam medan ekstrem. Sebagai polisi yang bertugas di Polres Tiga Raksa, ia pastinya juga paham betul berkendara aman. 

Sedang Yunan tokoh grasstrack, peturing aktif, daily riders dan memiliki kemampuan bermotor baik. Ia juga paham teori safety riding dan kerap memberikan tips berkendara dengan baik.

Di sisi lain, keduanya tertimpa naas di jalan yang tergolong sangat biasa dan sudah familiar di kesehariannya. Tengok yang terjadi pada diri Endang. Ia naik skubek Mio di jalan Raya Serang KM. 16-17 untuk riding dekat di seputaran rumahnya.

Lain hal dengan Yunan, ia mengalami kecelakaan saat naik Honda BeAT di Kecamatan Bojongsari, Depok. Perjalanan antara rumahnya di Bogor dan sirkuit Pondok Cabe, Tangerang. Kami pastikan, almarhum sudah ratusan kali melewati jalan ini dalam hidupnya.


Julius. Terlalu terbiasa menimbulkan over confidence

Tanpa bermaksud menghubungkan dengan musibah, hal ini berkaitan dengan kondisi yang sudah terlalu terbiasa hingga terdapat kelengahan. Julius Roza, seorang daily rider dan bekerja sebagai sales representative di pabrik oli ternama memberi masukan.

“Biasanya kewaspadaan kita menjadi berkurang jika terlalu sering melewati jalanan tertentu. Kita overconfidence, kelewat pede dan merasa hafal tiap sudut tikungan, lubang yang ada sampai faktor yang biasa menghambat. Padahal situasi di jalan raya selalu berubah walau jalannya sama,” wanti Julius.
   
Ada baiknya brothers diingatkan lagi pada 8 hal penting dalam keamanan berkendara. Para bikers lebih mengenalnya sebagai 8 Golden Rules of Road Safety.

Pertama, walau sudah sangat terbiasa dan tergolong jalanan ramah, pengendara harus tetap merencanakan perjalanan seksama. Ini menghindari suasana terburu-buru hingga mengacaukan handling. Rencana itu termasuk perkiraan waktu sampai kesiapan pengendara dan motor. Kedua tetap memperhatikan speed limits alias batas kecepatan.
   
Ketiga, di situ dikatakan kalau rider harus mengutamakan safety saat berpindah jalur. Senantiasa cek spion dan memberi tanda saat bermanuver.

Tetaplah konsentrasi untuk memprediksikan berbagai kemungkinan yang terjadi hingga selalu berhati-hati. Keempat selalu berhenti di persimpangan yang mengandung risiko. Kelima hindari tailgating alias mengekor terlalu dekat kendaraan di depan.
   
Keenam, always overtake safely, never overtake when in doubt. Awas, kecelakaan fatal sering terjadi jika abaikan aturan ini. Intinya, kalau ragu jangan nyalip. Feeling dan berhitung pada risiko adalah kuncinya.
Ketujuh dan delapan yakni tidak menerobos antrean saat macet. Tidak melanggar aturan lalu lintas adalah harga yang tak bisa ditawar. Yuk meningkatkan kewaspadaan!

Penulis/Foto: Isf@n/Herry Axl

Editor : Editor

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa