Otomotifnet.com – Kecelakaan tunggal yang menimpa mobil sport ditengarai karena kurangnya pemahaman dan kemampuan si pengendaranya.
Menurut Marcell Kurniawan, Training Director The Real Driving Center, pengemudi awam tentunya harus lebih awas dan hati-hati saat mengendarai mobil mobil sport.
“Terutama saat berkendara dengan supercar yang punya tenaga di atas mobil rata-rata,” ujar Marcell kepada rekan GridOto.
Salah-salah bukan si pengendara yang mengendalikan mobil, tapi malah mobil yang mengendalikan si pengendaranya.
(BACA JUGA: Kalau Bawa Mobil Biasa Gak Bener, Jangan Sok Nyetir Mobil Sport)
Hal ini bisa terjadi karena saat dalam kecepatan tinggi, setir mobil bisa menjadi sensitif saat digerakkan.
“Karena kala pengendara berada di kecepatan tinggi, koreksi kemudi beberapa derajat saja sudah dapat memindahkan mobil cukup jauh,” kata Marcell Kurniawan.
Lantas, harus dipahami juga kalau mobil sport memiliki tenaga besar yang berbeda dengan mobil kebanyakan.
(BACA JUGA: Jangan Was-Was SWDLKJJ Hilang Di STNK, Tetap Dapat Asuransi Kok)
Apalagi jika mobil tak dilengkapi dengan kontrol traksi dan perangkat keselamatan lainnya, mobil sport malah bisa jadi membahayakan.
“Mobil sport memang dibuat untuk kecepatan, kemampuan manuver dan stabilitas yang tinggi,”
“Dengan kelebihan tadi, dituntut dan diperlukan pengendara yang lebih kompeten, terutama dalam mengatasi kecepatan kendaraan,” wanti Marcell Kurniawan.
Jadi siapkan mental lebih dulu sebelum duduk di belakang setir mobil sport.
Editor | : | Joni Lono Mulia |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR