Otomotifnet.com – Sokbreker punya peranan penting dalam faktor penunjang kenyamanan.
Kalau sokbreker tidak bekerja dengan baik, pastinya kenyamanan saat riding akan berkurang.
Untuk oli sokbreker depan motor, biasanya harus dikuras tiap 10.000-15.000 km sekali.
Saat ini ada beberapa info soal mengganti oli sok depan dengan memakai oli transmisi mobil atau oli samping motor.
"Biasanya sih yang pakai oli samping atau oli transmisi mobil untuk sokbreker depan, lebih karena mencari viskositas oli yang lebih kental," buka Anditia Gunawan, Service Advisor Yamaha Flagship Shop Jakarta saat dihubungi GridOto.com (7/5).
(BACA JUGA: Tidak Pakai Mahal, Cara Bikin Kaca Helm Nggak Berkabut)
"Karena biasanya mereka pakai oli yang lebih kental, jadi rebound sok lebih lambat, dan hasilnya jadi lebih soft atau lebih halus bantingan soknya, karena kalau oli yang lebih encer, rebound otomatis jadi lebih cepat," lanjut pria ramah ini.
Lalu apakah ada efek samping pemakaian oli transmisi mobil atau oli samping pada sokbreker?
"Kalau efek samping sih sebenarnya enggak ada yang signifikan, cuma memang tidak disarankan karena tidak sesuai peruntukkannya. Kalau mau, cari oli sok depan aftermarket yang lebih kental saja," pungkas Anditia.
Penggunaan oli transmisi mobil untuk sokbreker depan sendiri ada efek negatifnya.
Pasalnya, bisa membuat sil-sil pada sok jadi cepat jebol dan membuat oli sok cepat hitam.
Jadi sebaiknya tetap pakai oli khusus sokbreker depan ya, sob.
Editor | : | Indra Aditya |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR