Kelas 150 cc tune-up di ajang balap Indoprix 2014 akan semakin ramai dengan hadirnya peserta yang akan menggunakan Suzuki Satria F150. Beberapa tim pengguna motor Suzuki pun sudah menyiapkan kuda besi gacoan-nya untuk meraih kemenangan. Salah satunya adalah motor racikan Bintang Racing Team (BRT) yang dikomandani Tomy Huang.
Kuda besi yang rencananya akan dipacu Harlan Fadhillah ini sudah siap digunakan. Beberapa komponen yang terpasang pun malah bisa dipakai untuk motor harian. “Bisa banget, karena komponennya kebanyakan plug and play saja, jadi bisa ditiru untuk penggunaan harian,” kata Tomy. Pengecualian untuk magnet karena sudah total loss.
Karburator Keihin PWK 28 bantu power di putaran atas. CDI BRT I-Max Super pro khusus untuk magnet Yamaha YZ. Pengereman mumpuni jinakkan power mesin yang semakin besar. Knalpot pakai R9 dengan bahan eksotis, titanium
Payung klep standar berukuran 22 mm (in) dan 19 mm (ex) sudah berganti. Paduan payung klep 24 mm (in) dan 22 mm (ex) kini mengisi silinder head. Noken as custom ditugasi mengatur buka-tutup klep.
Kunci lain selain memperbesar diameter klep adalah mengatur ulang lubang jalur masuk menuju ruang pembakaran. Dengan mesin flowbench, hasil presisi mudah didapat. Debit gas bakar yang masuk semakin deras dengan kecepatan aliran gas bakar membaik. Oh iya, karburator gunakan Keihin PWK 28 Sudco.
Bergeser kebagian elektrikal. Seperti yang sudah dijelaskan, kelistrikan sudah pasti total loss. Magnet Yamaha YZ mengisi ruang mesin bagian kiri. “Nah CDI saya pakai yang khusus untuk magnet YZ ini,” kata Unyil lagi.
Konon pelek Chemco BRT ini punya bobot lebih ringan
Sistem pengereman sedikit berubah. Roda belakang enggak pakai cakram tapi model teromol. Sementara depan dijejali kaliper dan piringan dari Nissin untuk menjinakkan kecepatan.
Ready to race bro. (motor.otomotifnet.com)
Spesifikasi Modifikasi:
Piston : Wiseco
Karburator: Keihin PWK 28 Sudco
Magnet : Yamaha YZ
CDI : BRT I-Max Super pro
gir set : CMS
Ban : FDR 90/80-17
Knalpot : R9
Gas spontan : Daytona
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR