Untuk kali ini, Sigit memanfaatkan Honda CB100 1978 milik sendiri. Tunggangan yang basicnya sport harian itu lantas diubah layaknya motor amfibi yang bisa jalan di segala medan. Cuma karena bentuk rangka biasa dan pakai ban aspal harian, modif pun mengarah ke konsep flat tracker. Tentu tidak meninggalkan sentuhan keahliannya.
Adapun ciri khas flat tracker pada tunggangan dipertegas Sigit dengan cara memasang setang model trail. Lalu setang asli motor Yamaha DT100, kokoh terikat di segitiga kepunyaan Suzuki GT Twin. Kebetulan, komponen itu didapatkan Sigit dalam bentuk utuh alias ada pipa, tabung sok, teromol juga rem cakram sebelah kiri. Jadi, tinggal pasang.
“Karena konsep motor modifikasi ini buat harian yang biasa dipakai kemana-mana. Biar aman dan tetap memenuhi unsur safety riding, maka lampu depan-belakang wajib dipasang dan berfungsi. Meskipun yang dipilih adalah produk variasi,” lanjutnya lebih rinci.
Selain kaki depan, swing arm warna merah tunggangan ini pun digarap dengan model yang tidak umum. Itu karena lengan ayun model baru dibikin dari bahan besi pipa yang kemudian diroll untuk kemudian dibentuk sesuai lengan ayun pada umumnya.
Bukan hanya ada dudukan bushing as arm tengah, bagian atas lengan ayun dari pipa itu juga dibuatkan dudukan buat monosok.
Dan yang enggak boleh luput dari konsep lengan ayun, Sigit juga mesti membuatkan dudukan as roda belakang yang pastinya bisa buat setel ketegangan rantai. Kalau boleh percaya, lengan ayun ini kekuatanya sudah diuji sebelum dipakai seperti sekarang.
Biar kerjanya maksimal, lengan ayun bikinan kemudian digandeng monosok belakang milik Kawasaki Ninja 150R yang dipasang dengan cara sistem pararel atau sejajar dengan back bone.
“Pemasangan monosok sengaja sejajar dengan back bone, untuk menambah kinerja sok agar maksimal dan juga ikut memberi kesan gagah,” saut Sigit.
Biar terlihat lebih garang lagi, Sigit tidak hanya fokus di bodi dan kaki-kaki. Tetapi munculnya kesan itu juga diakibatkan pemakaian mesin standar Honda CB100 yang sudah lumayan banyak diganti pakai part Honda Tiger.
Kebetulan komponen dua tunggangan ini pada prinsipnya masih bisa lakukan subtitusi komponen. Hasilnya, tentu jadi jadi lebih mantap buat dipakai turing dan aktivitas harian! (motorplus-online.com)
Knalpot : GL Pro custom
Modifikator : Black Smith Custom, Jogja
Hand Phone : 081-74111760
Editor | : | billy |
KOMENTAR