Mengenai riding position, duduk di atas jok dengan jarak ke tanah 790 mm terasa tinggi.
Jakarta - Setelah Vespa Primavera, PT Piaggio Indonesia (PI) menghadirkan model barunya: Vespa Sprint. Salah satu model skuter legendaris yang dimiliki Piaggio Group yang dilahirkan kembali dengan desain modern, teknologi terbaru dan fitur-fitur terkini. Sama halnya dengan Vespa Primavera.
Lampu utama berbentuk kotak punya kemampuan pencahayaan yang sangat baik
Vespa Sprint sendiri bisa dibilang versi sporty dari Vespa Primavera. Hal itu lantaran desain bodi keseluruhan yang sama persis dengan pendahulunya tersebut, hanya saja terdapat beberapa bagian yang membuatkan lebih sporty. Seperti lampu depan model kotak, bentuk panel instrumen yang dilindungi visor kecil, bentuk kaca spion, ornamen berwarna merah di lubang udara depan hingga pilihan warna.
Bentuk spidometer dengan sudut tajam kuatkan kesan sporty
Mengenai riding position, duduk di atas jok dengan jarak ke tanah 790 mm terasa tinggi. Salah satu sebabnya karena diameter pelek pakai 12 inci yang dilapis ban ukuran 110/70 dan 120/70. Bahkan ketika disandingkan dengan motor jenis sport, tetap lebih tinggi Vespa Sprint.
Desain pelek 12 inci-nya sangat keren dan sporty, sayang pilihan baut pengikat pelek terlihat kurang pas
Alhasil kaki rider berpostur 173 cm enggak bisa menapak sempurna. “Cuma ujung kaki yang napak, tapi masih kuat menahan bobot motor kok,” ujar Tester OTOMOTIF. Untungnya posisi duduk yang tinggi dibantu bentuk jok yang bagian depannya mengecil, jadi paha gak terganjal jok yang lebar. Kemudian riding position juga nyaman dengan ruang kaki besar dan posisi tangan yang santai.
Bentuk lekukan handle rem terlalu maju kedepan, agak sulit dijangkau
Asyiknya handling Vespa Sprint terasa lincah dan nurut diajak nikung. Cuma harus hati-hati ketika menyelinap di kemacetan, ujung spion rawan bersenggolan dengan spion mobil. Tapi fungsi untuk melihat kondisi belakang sangat optimal karena dimensi kacanya yang besar.
Punya ruang penyimpanan yang besar di balik joknyaBerkat teknologi dual-bracket suspension link kini getaran mesin minim, terlebih ketika skuter sedang melaju. Dibantu pula dengan Enchanced Sliding Suspension (ESS) yang membantu meningkatkan kenyamanan berkendara. Sayang redaman suspensi masih terasa keras di kedua roda.
Respon mesin 154,8 cc, 4-tak, SOHC 3 klep, injeksi, patut diacungi jempol. Pelintir gas sedikit mesin langsung merespon dengan memberikan daya gerak skuter. Walau akselerasi keseluruhan terasa biasa saja hingga sentuh kecepatan maksimum 107 km/jam. Kinerja pengereman bisa dibilang memuaskan, paduan rem cakram diameter 200 mm dan rem teromol 140 mm mantap mengurangi laju skuter.
Bentuk bodi sangat mirip dengan Vespa Primavera
Untuk mengetahui konsumsi bahan bakar, diukur dengan metode full to full. Dipakai riding dalam kota hingga menempuh jarak 143,8 km, Vespa Sprint menghabiskan 3,77 liter Pertamax. Artinya 1 liter bisa menempuh jarak 38,1 km. Sedikit lebih haus bahan bakar dibanding Vespa Primavera yang bisa torehkan angka 41,6 km/liter.
Lampu utama berbentuk kotak punya kemampuan pencahayaan yang sangat baik
Bentuk spidometer dengan sudut tajam kuatkan kesan sporty
Mengenai riding position, duduk di atas jok dengan jarak ke tanah 790 mm terasa tinggi. Salah satu sebabnya karena diameter pelek pakai 12 inci yang dilapis ban ukuran 110/70 dan 120/70. Bahkan ketika disandingkan dengan motor jenis sport, tetap lebih tinggi Vespa Sprint.
Desain pelek 12 inci-nya sangat keren dan sporty, sayang pilihan baut pengikat pelek terlihat kurang pas
Alhasil kaki rider berpostur 173 cm enggak bisa menapak sempurna. “Cuma ujung kaki yang napak, tapi masih kuat menahan bobot motor kok,” ujar Tester OTOMOTIF. Untungnya posisi duduk yang tinggi dibantu bentuk jok yang bagian depannya mengecil, jadi paha gak terganjal jok yang lebar. Kemudian riding position juga nyaman dengan ruang kaki besar dan posisi tangan yang santai.
Bentuk lekukan handle rem terlalu maju kedepan, agak sulit dijangkau
Asyiknya handling Vespa Sprint terasa lincah dan nurut diajak nikung. Cuma harus hati-hati ketika menyelinap di kemacetan, ujung spion rawan bersenggolan dengan spion mobil. Tapi fungsi untuk melihat kondisi belakang sangat optimal karena dimensi kacanya yang besar.
Punya ruang penyimpanan yang besar di balik joknya
Respon mesin 154,8 cc, 4-tak, SOHC 3 klep, injeksi, patut diacungi jempol. Pelintir gas sedikit mesin langsung merespon dengan memberikan daya gerak skuter. Walau akselerasi keseluruhan terasa biasa saja hingga sentuh kecepatan maksimum 107 km/jam. Kinerja pengereman bisa dibilang memuaskan, paduan rem cakram diameter 200 mm dan rem teromol 140 mm mantap mengurangi laju skuter.
Bentuk bodi sangat mirip dengan Vespa Primavera
Untuk mengetahui konsumsi bahan bakar, diukur dengan metode full to full. Dipakai riding dalam kota hingga menempuh jarak 143,8 km, Vespa Sprint menghabiskan 3,77 liter Pertamax. Artinya 1 liter bisa menempuh jarak 38,1 km. Sedikit lebih haus bahan bakar dibanding Vespa Primavera yang bisa torehkan angka 41,6 km/liter.
Dengan harga yang ditawarkan, yaitu Rp 32,75 juta, rasanya Vespa Sprint 150ie 3V layak dijadikan pilihan. Terlebih jika Anda menginginkan skuter berpenampilan modern dengan desain yang sporty. (motor.otomotifnet.com)
DATA TEST:
0-60 km/jam 6,6 detik
0-80 km/jam 12,9 detik
0-100 km/jam - 0-100 meter 8,4 detik
0-201 meter 13,8 detik 0-402 meter 22,7 detik
Top speed 107 km/jam (spidometer)
Top speed 95,8 km/jam (racelogic)
Konsumsi BBM 38,1 km/liter
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR