Handling
Bicara handling, keduanya punya karakter mirip. Sama-sama dilengkapi dengan setang tinggi, posisi duduk tidak terlalu merunduk. Pulsar 200NS nyaman untuk harian, selain tegak posisi kaki juga tidak terlalu menekuk ke belakang. Sedang Duke 200 mirip naik supermoto, setangnya fatbar lebar membuat pengendara terlihat gagah dari depan.
Ketika duduk di atas motor, Duke 200 lebih nyaman untuk pemilik tinggi badan di bawah 170. Jok Pulsar 200NS mencapai 770 mm bikin repot rider berkaki pendek. Sedang bobotnya Duke 200 lebih unggul, cuma 125 kg mudah digeser-geser di parkiran, Pulsar 200NS beratnya 142 kg.
Bicara handling, Duke 200 punya karakter suspensi istimewa. Empuk tapi tetap stabil saat kencang. Satu kekurangannya adalah radius putar setangnya terlalu lebar, maklum pakai sokbraker depan up side down yang cukup besar.
Pulsar 200NS juga punya radius putar yang lebar meski tidak selebar Duke 200. Sokbraker depan 37 mm dan monosok ber-piggy-back reservoir di roda belakang tidak terlalu lembut, terasa ketika melintasi jalan berlubang. Tapi saat dipacu kencang, handlingnya mantap dan anteng dibawa menikung.
Performa
Dites di atas dynometer dengan satu orang operator yang sama, ketahuan kalau Duke 200 lebih unggul soal tenaga. Motor asal Austria yang dirakit di India ini mencatatkan angka 23,09 dk di 10.300 rpm. Sedang Pulsar 200NS powernya tembus 19,99 dk di 10.100 rpm.
Torsinya pun unggul Duke 200 yang sudah berinjeksi bahan bakar. Yaitu 16,96 Nm di 8.200 rpm. Sedang Pulsar 200NS hanya 15,53 Nm pada 8.600 rpm.
Ketika dibawa jalan, karakter oversquare Duke 200 unik, tenaganya dari putaran bawah tetap terasa nikmat. Hentakannya yang responsif hanya akan berakhir ketika bar takometer di panel indikator menyentuh redline 10.500 rpm.
Pada Pulsar 200NS, putaran bawahnya justru tidak terlalu istimewa. Tapi ketika mendekati 5.000 rpm, respon akselerasinya mendadak jadi cepat, maklum peak power dan torsi motor ini memang ada di putaran mesin yang cukup tinggi. Sedang imiter-nya dibatas pada 11.000 rpm
Untuk data akselerasi silahkan lihat tabel di bawah. Nah, untuk top speed sebenarnya tidak jauh berbeda, pada Racelogic, kecepatan maksimal Duke 200 132,8 km/jam, sedang Pulsar 200 NS tembus 129 km/jam.
DATA PERFORMA (Tabloid OTOMOTIF)
PULSAR 200NS
0-60 km/jam : 3,7 detik
0-80 km/jam : 6,3 detik
0-100 km/jam : 10,1 detik
0-100 m : 6,9 detik
0-201 m : 10,8 detik
0-402 m : 17,3 detik
Top speed speedomter : 133 km/jam
Top speed racelogic: 129 km/jam
DUKE 200
0-60 km/jam : 3,6 detik
0-80 km/jam : 5,3 detik
0-100 km/jam : 8,5 detik
0-100 m : 6,6 detik
0-201 m : 10,3 detik
0-402 m : 16,5 detik
Top speed speedomter : 136 km/jam
Top speed racelogic: 132,8 km/jam
Konsumsi Bahan Bakar
Untuk konsumsi bahan bakar mirip-mirip. Meski masih karburator, Pulsar 200NS punya tiga busi untuk memantik gas bahan bakar, konsumsi BBM-nya jadi hemat sekitar 30,8 km/liter. Sedang pada Duke 200 yang tenaganya galak dari bawah membuat rider suka main buka gas, tak heran hasilnya cuma 30 km/liter meski sudah pakai injeksi. (motorplus-online.com)
Editor | : | Billy |
KOMENTAR