Nah, saat resmi diluncurkan kemarin (12/12) pihak PT Astra Honda Motor (AHM) memberi kesempatan untuk mencoba motor yang dibanderol Rp 22,35 juta on the road Jakarta ini di sirkuit Sentul Bogor. Ya, salah satunya kepada kami.
Sayangnya, ditemai hujan deras yang mengguyur seluruh lintasan sepanjang 3,965 km ini. Namanya sudah terlanjur penasaran, dalam kondisi cuaca apapun harus dicoba meski trek basah. Tentu dengan riding gear yang komplit agar tetap safety, bagaimana first impresion-nya silahkan disimak.
Handling dan Kenyamanan
Saat duduk, posisi kaki rider berpostur 168 cm dapat dengan mudah menapak di aspal. Enggak perlu teralu banyak jinjit. Lanjut pegang kemudi, riding position khas naked bike sangat terasa. Posisi badan tidak terlalu membungkuk, tumpuan badan juga tidak membebani pergelangan tangan, cukup nyaman!
Setelah kunci kontak diputar, desain spidometer yang terlihat sporty cukup mencuri perhatian. Perpaduan analog dan digital bisa dilihat di sini. Informasi mengenai fuel meter, engine temperature, kecepatan, penujuk waktu, indikator perseneling netral, sein, tidak ketinggalan khas motor injeksi yakni malfunction indikator lamp. Satu-satunya yang tampil analog adalah takometer, dengan gaya ini putaran mesin lebih mudah dibaca.
Ketika dipakai menikung, motor tenang dan mantab. Tentunya berkat suspensi depan tipe teleskopik serta belakang menganut monoshock bersistem Pro-Link. Rebound-nya juga pas, tidak terlalu cepat sehingga stabil ketika keluar tikungan dengan cepat.
Satu-satunya kendala menjajal motor ini di lintasan basah adalah ban belakang yang terasa goyang ketika menikung cepat di atas 100 km/jam. Mungkin akibat pattern ban yang tidak dilengkapi dengan alur di tengah yang dapat meningkatkan traksi di aspal basah.
Ketika jalan pelan terasa radius putar kemudinya cukup sempit, sepertinya bakal asik dipakai bermacet-macetan nih!
Mengambil basis mesin sama seperti Honda CBR 150R dengan tipe mesin DOHC, 4 klep, sistem bahan bakar injeksi PGM-Fi, serta berpedingin air yang dilengkapi kipas elektrik. Tapi jangan kaget kalau ternyata karakternya sedikit berbeda dengan CBR 150R.
Beberapa perubahan dilakukan para insinyur Honda. Beberapa diantaranya adalah mengatur ulang buka tutup klep lewat camshaft, juga perbedaan pada final gear (CBR 150R pakai 43 mata, sedang CB 150R menggunakan gear 45) dan sistem injeksinya yang diatur ulang.
Hasilnya, putaran mesin di rpm rendah-menengah lebih enteng. Karakter ini memang cocok untuk konsep motor sport naked di perkotaan. Tenaga sudah terasa nendang di putaran tengah sekitar 7.000 rpm. Meraih top speed pun punya nafas panjang, di lintasan lurus depan paddock, speedometer digitalnya menunjukan angka 130 km/jam.
Hemmmmm.. sedikit terjawab, tapi sayang... karena hujan, masih penasaran untuk mencobanya lagi di aspal kering. Lain waktu kita jajal lagi ya! (motorplus-online.com)
Spesifikasi
Panjang X lebar X tinggi : 2.008 x 719 x 1.061 mm
Jarak Sumbu Roda : 1.288 mm
Jarak terendah ke tanah : 148 mm
Berat kosong : 129 kg
Tipe rangka : Diamond Steel (Truss Frame)
Tipe suspensi depan : Teleskopik
Tipe suspensi belakang : Lengan Ayun dengan Suspensi Tunggal (Sistem Suspensi Prol-Link)
Ukuran ban depan : 80/90 17M/C 44P (Tubeless)
Ukuran ban belakang : 100/80 17M/C 52P (Tubeless)
Rem depan : Cakram Hidrolik, dengan Piston Ganda
Rem belakang : Cakram Hidrolik, dengan Piston Tunggal
Kapasitas tangki bahan bakar : 12 liter
Tipe mesin : 4-Langkah, DOHC, 4-Katup, Silinder Tunggal
Diameter x langkah : 63,5 x 47,2 mm
Volume langkah : 149,48 cm
Perbandingan Kompresi : 11.0 : 1
Daya Maksimum : 12,5 kW (17,0 PS)/ 10.000 rpm
Torsi Maksimum : 13,1 Nm (1,34 kgf.m)/ 8.000 rpm
Kapasitas Minyak Pelumas Mesin : 1,0 Liter pada Penggantian Periodik
Kopling Otomatis : -
Gigi Transmsi : 6-Kecepatan
Pola Pengoperan Gigi : 1 N 2 3 4 5 6
Starter : Pedal & Elektrik
Aki : MF 12 V 5 Ah
Sistem Pengapian : Full Transistorized
Riding gear: Alpinestars-ProRiders 021-57931965
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR