“Di rumah pakai standar ini lebih praktis ketika mau cuci atau oprek motor. Juga jaga ban lebih awet karena ban gak bersentuhan langsung dengan lantai,” terang Freddy A. Gautama, dari bengkel Ultraspeed Racing. Standar paddock pun kini tersedia untuk semua jenis motor loh, contohnya ada di sini.
Disebut demikian karena posisi pemasangannya di bagian belakang motor. Dudukannya memegang lengan ayun atau perlu dudukan tambahan berupa jalu. “Standar paddock belakang bersifat universal,” ungkap Andarsyah, Supervisor Part Operation Division Yamaha Indonesia.
Standar Paddock Depan
Terdiri dari 2 jenis bro, pertama model lipat yang mengambil dudukan di lubang komstir dan lebih memudahkan untuk ngebengkel. “Karena fungsinya lebih banyak dan harga lebih mahal,” terang Freddy lagi. Lalu model biasa yang mengambil dudukan di bagian bawah tabung sokbreker. Harga lebih terjangkau pastinya.
Pastikan pilih sesuai jenis motor, karena pegangan standar paddock jenis ini beda-beda untuk tiap motor. Kelebihannya dengan satu standar paddock, motor langsung terangkat dan tinggal digeser saja untuk memindahkan posisi parkirnya. Tersedia hanya untuk motor-motor 250 cc ke atas, soal harga bisa tembus Rp 1 jutaan.
Dipakai oleh motorcross nih, posisi pemasangannya berada di tengah bawah mesin. “Ada model hidraulis disebut jack stand, dan model biasa seperti kursi kecil, kita nyebut-nya work stand,” papar Ali Lukman, staff toko AHRS. Tapi beda juga cara penggunaannya, hidraulis cukup diinjak saja maka motor sudah berdiri. Sementara model work stand harus mengangkat roda depan terlebih dulu dan selipkan work stand di kolong mesin.
Sesuai sebutannya, ini tentu untuk motor jenis skutik. Lebih sering dipakai untuk motor skutik drag atau skutik modifikasi ketika ikut kontes. Tapi harus melepas standar tengah karena pegangannya mengambil lubang dudukan standar tengah loh. (motor.otomotifnet.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR