Jumlah lubang injektor NVL lebih banyak (kanan)
“Jika kapasitas melonjak hingga di atas 135 cc, maka kemampuan injektor standarnya sudah tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan asupan yang dibutuhkan mesin ,“ terang I Nyoman Gede Surata, supervisor divisi service Edukasi DDS Yamaha Bali.
“Misal 140 hingga 150 cc pasti harus ganti injektor,” wanti Surata yang berkacamata minus ini.
Sekadar diketahui dulu, dalam kondisi normal injektor Yamaha X-Ride, Mio J dan GT125 mampu menyemprotkan bahan bakar sebanyak 50 cc per menit. Hal ini bisa dicek melalui injector tester yang menjadi standar Yamaha. Sedang punya Yamaha V-Ixion baik yang lama atau NVL mampu menyemburkan 70 cc per menit. Secara spesifikasi memang beda banget. Selain jumlah lubang penyemprot milik V-Ixion lebih banyak.
Soket kabel keduanya sama persis
Nah, jika skutik Anda sudah dibore-up atau ganti piston dengan yang lebih besar, misal 58 mm yang akan menghasilkan kapasitas 150 cc, maka injektor wajib ganti.
“Tapi perlu diingat ya, belikan punya New V-Ixion Lightning, jangan milik V-Ixion lama,” anjur pria berkantor di Jl. Diponegoro no.57. Denpasar, Bali ini.
Kenapa bisa begitu? “Karena soket kabel dan slang bensin berbeda kalo milik V-Ixion lama. Tapi kalo New V-Ixion Lightning sih sama semua tinggal pasang, dudukan bautnya juga langsung plek,” yakin Surata.
Soket slang juga tinggal plek
Pria paruh baya ini juga mengingatkan, kalo trik ini cocok untuk kapasitas antara 140-160 cc aja. Karena lebih dari itu juga akan butuh spek injektor lebih. Hal ini dikarenakan memboroskan melalui settingan CO hanya bisa dilakukan maksimal +30 cc.
“Sedangkan setiap kenaikan 1 step itu jumlah semprotan meningkat 0,5 cc,” tutup pria asli Bali ini. (motor.otomotifnet.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR