Caranya pun cukup mudah, yaitu dengan melakukan seting ulang CO dari injection diagnostic tool Yamaha. Berbeda dengan Yamaha Vixion ataupun generasi skutik Yamaha lain yang CO nya hanya mentok di angka 30 baik plus ataupun minus. “milik R25 bisa kita atur plus hingga 126 dan minus hingga 128,” papar Yoga.
Cara setingnya, bisa menggunakan FI diagnostic tool Yamaha. Model lama pun yang bentuknya kecil bisa digunakan tapi dengan sedikit modifikasi pada bagian soketnya. “Dalam satu paket FI diagnostic tool terdapat dua kabel penghubung, satunya yang biasa digunakan untuk skutik Yamaha dan Vixion yang dilengkapi dengan penjepit ke kutub aki dan satunya lagi soket segitiga putih dengan 3 kabel,” jelas Yoga.
Jika Anda tidak memiliki perangkat FI diagnostic tool, jangan berkecil hati. Tinggal datangi bengkel resmi Yamaha untuk minta dilakukan seting CO karena piranti ini sudah menjadi standart wajib bengkel resmi Yamaha.
Apakah Cukup Seting CO?
Dalam aplikasinya, seting CO kerap diubah agar suplai bahan bakar meningkat. Biasanya dilakukan oleh mereka yang sudah melakukan ubahan pada mesin, seperti mengganti knalpot atau filter bahan bakar yang kemudian membutuhkan suplai bahan bakar lebih banyak. Tapi apakah cukup hanya dengan seting CO saja?
"Dibilang cukup ya cukup-cukup saja," terang Freddy Gautama dari Ultraspeed yang punya toko di Jalan Panjang No.1, Jakbar. "Tapi menambah suplai bahan bakar dengan seting ulang CO, penambahannya dibuat sama di semua putaran mesin," jelasnya. Tetap bisa terlalu basah atau kering di putaran tertentu.
"Berbeda dengan piggyback yang bisa diatur tiap putaran mesin," terang Freddy yang bengkelnya jadi langganan seting ECU motor-mtoor injeksi. Menurutnya, dengan piggyback atau ECU programable, bisa lebih sempurna. Air fuel ratio atau AFR-nya bisa dibuat sama disemua putaran mesin.
Pilihan ada di tangan Anda, mau yang hemat cukup seting CO, atau lebih sempurna dengan piggyback. (motor.otomotifnet.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR