Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Pasar Motor Listrik di Indonesia, Masih Yakin Kah?

Dimas Pradopo - Minggu, 16 November 2014 | 12:39 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption

PT Garansindo Inter Global serius menapaki motor bertenaga listrik di tahun depan. Seperti apa strateginya sehingga yakin bisa diterima?

Jakarta - Di tengah pasar kendaraan roda dua alias motor yang sedang berkembang pesat di Tanah Air, gebrakan kembali terjadi dengan keseriusan PT Garansido Inter Global (GIG), APM mobil Chrysler, Jeep, Fiat, Dodge dan Alfa Romeo yang berencana memasarkan motor listrik di tahun 2015 mendatang.

Enggak tanggung-tanggung, GIG memboyong dan menjadi APM dua brand motor listrik VMOTO dan Zero Motorcycle untuk pasar Indonesia. Hanya sedikit mau flashback, motor listrik masuk melalui importir-importir umum yang kebanyakan menjual jenis sepeda listrik pada tahun ‘2000-an. Namun dianggap sebagai ‘toys’ (mainan) karena modelnya lebih mirip otopet.

Mencoba mengingat kala itu, motor listrik cukup banyak dipasarkan namun boleh dibilang kurang diterima konsumen. Sebut saja Emoto, Dayang Motor, Trekko, Win Cycle, Bee Happy Motor dan lain sebagainya. Sampai detik ini pun masih ada merek-merek baru yang bisa ditemui di pameran ataupun mall.

“Kami berbeda, VMOTO is the second largest electric scooter in the world. Lebih dari 2 juta motor yang diproduksi di tahun lalu. Sedangkan Zero Motorcycle adalah motor listrik premium seperti kalau pada mobil adalah brand Tesla,” jelas Rieva Muchsin, Chief Marketing Officer GIG.

Lebih lanjut, Rieva menjelakan kalau GIG bukan latah. “Sekarang adalah waktunya yang paling tepat untuk memperkenalkan teknologi ini kepada masyarakat Indonesia. Semua merek sudah punya di garasinya dan pabriknya, cuma enggak ada yang berani breakthrough aja. GIG ingin membuat gebrakan.”


Beberapa brand yang hadir di Indonesia, salah satunya eMoto

Apalagi dengan niat baik GIG yang berkeinginan mendukung program Pemerintah soal subsidi BBM dan polusi udara. “Sampai kapan mau bergantung kepada BBM, sampai kapan orang jalan kaki atau naik motor pakai tutup mulut?” tutur pria ramah ini.

Meski begitu, mengedukasi masyarakat jadi penting saat ini. Pasalnya, image motor listrik selama ini yang masih toys sangat kental. “Kita bukan mau abis launching mau jual 1.000 unit ya tidak, tapi kita mau mengedukasi lebih dulu masyarakat soal motor listrik,” tegasnya.

Bagaimana dengan kesiapan aftersales service-nya? GIG sedang menyiapkan bengkel berikut tenaga mekaniknya. “Sedang kita training. Kalau soal aftersales-nya motor listrik itu kan zero maintenance. Paling ganti brake pad dan ban. Semuanya kita siapkan termasuk aksesori fast charging (2, 3 dan 6 hour charging),” ujarnya lagi.

Nah, apakah VMOTO dan Zero Motorcycle (ZM) bisa diterima langsung oleh masyarakat dengan banderol Rp 18-30 juta (VMOTO) dan Rp 190-300 juta (ZM off the road)? Kita liat tahun depan. (motor.otomotifnet.com)

Editor : Dimas Pradopo

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa