Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Antisipasi Lembaga Pembiayaan Akan Kenaikan DP

billy - Senin, 5 September 2011 | 07:56 WIB
No caption
No credit
No caption


DP 10% ke bawah yang lebih banyak
Lembaga pembiayaan atau leasing alias finance company jadi nyawanya penjualan motor. Bayangin aja rata-rata 85% penjualan motor yang diproduksi dijual dengan kredit alias leasing.

Produsen dan jaringan dealer menerima duit cash dari perusahaan finance jika kredit motor disetuji. Sehingga, masalah pada lembaga keuangan ujung-ujungnya akan berakibat pada produsen motor juga.

Adanya wacana batas minimal uang muka atau down payment (DP) yang akan diberlakukan pasti bakal berpengaruh bagi perusahaan pembiayaan. Melalui Kementerian Perindustrian akan mewacanakan sebesar 20% dari harga on the road. Gimana reaksi lembaga pembiayaan kredit motor?

“Faktanya uang muka 10% ke bawah mendominasi. Untuk DP 5% mencapai 25%-30% total transaksi. Cukup besar memang,” ujar Chandra, General Manager Marketing dan Wakil Kepala Divisi Nasional, dari Adira Finance.

Bisa dibilang tanda jadi sebesar 5% jadi idola pemilk motor. Seandainya, banderol on the road sebuah bebek Rp 13 juta, down payment 5% atau Rp 650 ribu itu merupakan uang muka paling banyak.

“Karena itu, jika DP tinggi jadi diberlakukan, pasti akan berpengaruh terhadap penjualan,” kata Chandra yang berkantor di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Saat ini, angka minimum uang muka 20% dari harga totalnya mengarah ke segmen menengah atas. Tipe motornya sport dan matik di atas Rp 15 jutaan. Motor sport dengan harga di atas Rp 17 jutaan seperti Honda Tiger Revo, New Mega Pro, Yamaha V-ixion, sampai Kawasaki Ninja 250R. Minimal uang muka Rp 3-4 juta untuk sport paling rendah Rp 17 juta. Bahkan untuk Ninja 250R bisa mencapai Rp 9 jutaan.

“Sekarang ini, kami mulai mengarahkan ke uang muka yang lebih besar di angka 10 persen. Seandainya jadi diberlakukan batas minimal 20% itu, mungkin di awal akan berpengaruh, tapi setelah itu akan kembali normal,” yakin Chandra.

Hal yang hampir sama juga dikatakan Antony Sastro, General Manager marketing Federal International Finance (FIF). Lembaga pembiayaan motor Honda terbesar ini, mengaku sampai saat ini belum ada strategi khusus menghadapai DP tinggi. “Masih wacana. Belum pasti juga bakal diterapkan. Dan rasanya pengaruhnya kecil,” kata pria yang berkantor di kawasan Sunter, Jakarta Utara.

Ia menilai, dengan pembatasan ini akan terseleksi pembeli yang benar. Sehingga non performance loan (NPL) alias kredit macet akan berkurang. Secara umum di FIF sendiri dengan uang muka 10 persen, NPL hanya sebesar 1,3 persen.     (motorplus-online.com)

Editor : billy

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa