Jakarta - Helm kalau keseringan dipakai tentu akan mengalami kerusakan. Mulai dari busa yang kempes, kain robek, kaca atau bodi baret dan lainnya. Agak sedikit repot jika helm branded yang rusak seperti Sparco, Veltor, Stilo AGV, Nolan dan lainnya.
Apalagi yang sering digunakan buat balap. Enggak sembarangan orang bisa memperbaikinya. Nah, Seah Ferry dari Standar Motor di Kemayoran, Jakpus punya solusinya. “Daripada beli baru lagikan harganya mahal, mending diservis atau reparasi aja,” ungkap pria yang biasa disapa Ferry ini.
Awalnya pria yang memang menjual produk-produk buat balap mobil ini sering kedatangan pelanggan yang mencari aksesori buat mobil pacunya. “Mereka sering bertanya tentang tempat servis helm branded yang bagus dimana?” kata pria asli Jakarta ini.
Semakin banyak yang bertanya otak bisnis Ferry pun berjalan. Akhirnya dicobanya memperbaiki helm pelanggannya tersebut. Ternyata memuaskan, akhirnya jadi berkembang hingga sekarang. “Awalnya sekitar 2 tahun lalu, sekarang malah jadi berkembang hingga pasang klip HANS juga,” lanjut pria ramah ini.
Kerusakan yang paling banyak adalah busa yang mengempis atau kain pelapisnya robek. Busa kempis biasanya diganti baru, begitu pula dengan bahan pelapis. “Kalau bahan belum rusak jangan diganti, terutama bahan Nomex. Karena anti api dan enggak ada yang jual di sini, kalaupun ada mahal,” lanjutnya.
Selain itu komponen yang sering rusak adalah pada alat komunikasi terutama microphone yang tidak berfungsi lagi. Harus diganti baru pakai produk universal. “Kualitasnya enggak kalah, pastinya ukuran mike harus pas agar sesuai dengan dudukannya di helm,” kata Ferry lagi.
Pengerjaan yang paling sulit adalah mengganti kain. Terutama jika helm-helm Eropa karena sistemnya rumit, harus sangat berhati-hati untuk bagian klip-klip nya. “Kalau enggak hati-hati bisa pada patah, malah rusak jadinya,” tambah ayah 3 anak ini. Seraya menambahkan sebaiknya helm jangan sembarangan di kasih lem, karena stereofoam bisa rusak dan sulit memperbaikinya.
Enggak hanya itu, Ferry juga mampu memasang klip HANS (Head and Neck Support). Buat produk lama biasanya belum ada lubangnya di helm. Nah untuk itu harus di bos dulu agar klip bisa terpasang. Butuh kepresisian jarak sisi kiri dan kanan. “Selain itu ngebornya harus melepas bagian dalam helm agar tidak merusak stereofoam dan kain pelapis”.
Jika helm baru biasanya sudah dilengkapi dengan lubang klip HANS. Tetapi harus pakai alat khusus untuk memasang klipnya. “Lubannyakan kecil, enggak bisa sembarangan pasang, karena bisa merusak komponen lain,” jelas pria berbadan sedang ini.
Untuk biaya, Ferry mematok Rp 400-500 ribu untuk penggantian bahan pelapis. Jika sekaligus ganti busa ongkosnya Rp 850 ribu. Sedangkan biaya pemasangan klip HANS berkisar Rp 300-400 ribu, tergantung kerumitan proses pengerjaan. “Waktu pengerjaannya paling lama 1 bulan untuk ganti bahan, ganti busa ataupun pemasangan Hans, tergantung kerusakan,” tutupnya.
O iya Ferry juga menjual HANS buat yang butuh. Harganya Rp 17,5 juta yang bahan karbon. Sedang yang biasa sekitar Rp 9 juta. (otomotifnet.com)
Editor | : | Otomotifnet |
KOMENTAR