Jakarta - Agar makin waspada dan mengetahui kondisi helm yang kita pakai, ada baiknya kita tambah pengetahuan tentang komponen-komponen di dalam helm. Minimal kita bisa menilai kondis helm yang dimiliki masih layak pakai dan mampu memberikan perlindungan maksimal atau tidak.
Yuk disimak!
1. Lapisan luar yang keras (hard outer shell). Umumnya dari bahan polycarbonate berfungusi mengurangi dampak benturan yang diterima kepala dan di design untuk dapat pecah.
2. Lapisan dalam yang tebal (inside shell or liner). Berbahan stereofoam, fungsinya sama dengan hard outer shell. Lapisan tebal ini memberikan bantalan yang berfungsi (absorb) menahan goncangan sewaktu helm terbentur benda keras sementara kepala masih bergerak. Memberikan reduksi waktu manakala helm mengalami benturan sebelum dampak benturan langsung terbut diterima kepala.
Penutup terpaan angin atau partikel dari luar sehingga mata tidak terganggu. Visor pada helm harus dapat terlihat oleh pengendara dan orang lain baik siang dan malam
C. Tali Pengikat / strap:
Bagian penting lainnya dalam helm ada tali pengikat helm. Helm tidak akan berfungsi dengan baik kalau tidak dilengkapi atau tidak mengikatkan tali pengikatnya.
Sebaiknya ujung talik pengikat pilih yang bertype D- Ring atau O-Ring sebagaimana persyaratan helm – helm yang digunakan untuk balap bukan yang bertipe buckle atau click. Lebar webbing minimum 20 milimeter dan harus benar-benar berfungsi sebagai pengikat helm ketika dikenakan
Tips Memilih Helm
Lalu bagaimana caranya memilih helm yang baik? Untuk yang satu ini, Jusri Pulubuhu, pakar safety riding dari Jakarta Defensive Driving Consulting yang akan menjelaskan.
Menurutnya, menggunakan helm yang kekecilan bisa membuat aliran darah ke leher dan kepala menjadi tidak lancar. Akan membuat pengendara motor mengalami sakit kepala dan akan mengganggu pandangan mata. Helm yang kebesaran juga mengganggu kenyamanan karena akan terasa lebih berat. Membuat pengendara sepeda motor kehilangan keseimbangan karena beban di kepala.
“Selain itu berat helm juga tidak boleh berlebihan karena akan mengurangi konsentrasi,” kata Jusri P
Helm yang layak dipakai memiliki logo SNI serta material yang berkualitas. Memiliki kaca atau visor yang aman atau tidak bias untuk penglihatan dan nyaman dipakai. “Kriteria helm tersebut biasanya dihargai sekitar Rp 150 ribu ke atas,” ujar Agus Hermawan, owner JuraganHelm.com. (motor.otomotifnet.com)
Berikut beberapa tips dalam memilih helm :
1. Pilih yang telah bersertifikasi DOT / Snell minimal SNI.
2. Tidak terlaku berat ketika dirasakan di kepala
3. Ukuran tidak terlalu sempit dan tidak longgar.
4. Memiliki inside shell yang masih segar dan tidak mati
5. Memiliki lapisan dalam comfort padding yang lunak
6. Masa produksi dari waktu pembelian yang tidak melebihi dari 1 tahun
7. Menggunakan visor transparan, agar pada malam hari visbility tidak terganggu. Atau cari yang dual visor agar dapat digunakan pada siang dan malam hari.
8. Jenis, sebaiknya pilih helm full face karena melindungi seluruh bagian kepala.
| Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR