Disebut cairan Setan karena lebih memudahkan niat Setan mereka untuk melakukan pencurian kendaraan bermotor. Yang naga-naganya bakal melibas peranan kunci T. Cairan ini digunakan untuk menggantikan kunci T buat membongkar kunci kontak sepeda motor dan kunci pintu mobil.
"Betul, saya juga sudah mendengar soal peredaran cairan kimia ini,” tutur Neta S Pane, Presidium Indonesian Police Watch (IPW). Menurut Pane yang pernah berbincang dengan pelaku curanmor, kalau memakai cairan itu bisa lebih cepat ketimbang dengan kunci T. Modusnya juga cukup sederhana. Cairan kimia itu sudah dimasukkan dalam jarum suntik, lalu disuntikkan dalam celah kunci kontak sepeda motor atau kunci pintu mobil.
Cairan Setan terdiri dari dua unsur kimia yang sangat reaktif dan dapat merusak berbagai bahan logam termasuk juga emas dan platina. Gas yang ditimbulkannya pun bersifat merusak dan beracun.
"Cara kerja cairan ini memang bereaksi sangat cepat dan sangat keras. Kunci kontak yang biasanya terbuat dari besi dan baja merupakan makanan empuk. Disemprotkan atau disuntikkan 3 kali saja sudah pasti bisa merusak struktur dan komponen baja yang ada dalam kunci kontak," jelas Prof. Bambang Suharno, Ketua Departement Metalurgi dan Material Fakultas Teknik, Universitas Indonesia.
Meski menurut Prof. Bambang, cairan ini sangat mungkin dipakai untuk kejahatan, termasuk modus baru pencurian motor, tapi tidak mudah dan tidak sembarangan bisa dibeli. "Mestinya, tidak mudah membelinya secara eceran. Biasanya, kalau untuk kepentingan penelitian, harus ada surat pengantar dari instansi kampus dan sejenisnya," lanjut Bambang.
Selain itu, cairan ini juga sangat efektif untuk membersihkan permukaan logam dan juga dapat melarutkan hampir semua zat.
Untuk mengetahui efeknya pada kunci, OTOMOTIF membawa satu set kunci orisinal salah satu skutik. Karena sulit melihat reaksi di dalamnya, disiapkan juga sebatang logam baja untuk melihat kondisi aktual setelah diteteskan cairan ini.Tak menunggu lama setelah cairan dicampur, langsung diteteskan dengan pipet kaca. Bagian luar lubang kunci sontak berasap dan cairan di dalamnya seperti mendidih pertanda ada reaksi. Pun demikian ketika diteteskan pada batang logam.
Anak kunci dimasukkan untuk melihat apakah cairan masih bereaksi. Ternyata logam pada anak kunci pun seperti terbakar. Mirip seperti batang besi yang menjadi coklat seperti terbakar akibat oksidasi. Setelah dibiarkan, dicuci dan dikeringkan, logam kembali bisa dipegang. Pasalnya, cairan tadi juga berbahaya bagi tangan.
"Menampungnya juga harus pakai gelas atau botol kaca. Tidak bisa pakai plastik," lanjutnya.Melihat percobaan ini, cukup mengerikan karena logam berpotensi melunak dan mudah terdeformasi saat kena cairan. Namun bisa kembali keras setelah efek cairan hilang. Salah satu antisipasi, adalah menggunakan material logam yang tahan korosi.
"Misalnya dengan menggunakan bahan stainless steel," saran Myrna. Sulit memang, karena pasti berkaitan dengan produksi kendaraan. (motor.otomotifnet.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR