“Awas, jangan tertipu saat ini banyak helm yang dipasarkan dengan logo SNI, tapi tak lulus uji SNI. Ini berbahaya bagi penggunanya,” buka Tatap Firdaus, Marketing Helm AHRS Cargloss.
Menurutnya cara membedakan helm SNI palsu paling gampang dilihat melalui bentuk dan warna shell atau cangkang helm. “Kalau SNI asli terlihat lebih kokoh karena bahan baku plastik baru, warna plastiknya lebih solid. Karena bijih plastiknya baru dengan warna dasar putih. Sementara SNI palsu bijih besinya berwarna hitam karena terbuat dari plastik bekas yang seperti ember bekas. Kekuatannya akan berbeda,” urainya panjang lebar.
Selain itu, panel visor atau kaca helm di helm SNI palsu biasanya terbuat dari akrilik yang mudah pecah. Sehingga membahayakan penggunanya. “Kalau visor helm SNI asli biasanya terbuat dari bahan polycarbonate yang lentur. Sehingga kaca nggak langsung pecah,” tutur Tatap.
Nah, tak hanya tampilan luar. Pada bagian dalam helm, produk SNI palsu juga memiliki kelemahan. “Ukurannya biasanya asal-asalan. Memang sepintas ada perbedaan antara size S, L atau XL. Tapi tak perlu lama dipakai, ukuran busa akan cepat kempes dan oblak saat dipakai.”
Tak ketinggalan, langsung cek chain strap alias tali helm dan kuncinya. “Jika SNI asli, kunci tali helm tak mudah lepas. Apalagi sampai tali putus, sudah jelas helm tersebut nggak lulus SNI,” pungkasnya. (motor.otomotifnet.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR