Setelah masuk dalam garasi, Cibon, sapaan akrabnya ternyata enggak betah dengan kondisi standar. Saat itu, Vios kesayangannya masih mengandalkan suspensi rigid untuk harian.
Ternyata, sang ayah waktu itu sempat marah besar dengan tindakan yang dilakukan oleh Cibon. "Iya dulu ia sempat marah besar. Sampai saya mau diusir dari rumah saat itu," ceritanya sedih.
Alhasil, sang ayah menawarkan solusi saat itu. Kondisi mobil boleh sependek itu, asal jangan sampai menyulitkan saat melewati jalan bergelombang ataupun speed bumps. Janji itulah yang ditagih oleh mahasiswa kelahiran 26 Agustus 1990 di kota Illinois, Amerika ini.
Teknologi apalagi selain sistem air suspension, yang bisa membantu menghadapi kondisi jalan jelek, sekaligus siap ekstra-mapak saat kopi darat.
Setelah dipesan dan menunggu selama hampir 3 bulan, akhirnya Universal air suspension dengan Accuair management system berhasil terpasang mulus.
"Saya pilih konsep ini karena Accuair sudah pakai e-level dan i-level untuk sensor di setiap ban. Jadi, bisa menyimpan tekanan yang dinginkan untuk masing-masing ban," papar mahasiswa jurusan Akuntasi ini.
Di akhir sesi foto, OTOMOTIF penasaran dengan tabung air suspension yang disimpan di bagasi bagian belakang. Ternyata, kondisinya sangat berantakan. Tetapi, ada alasan kuat yang dilontarkan oleh Cibon.
"Sengaja enggak gue rapiin. Bengkel juga udah tawarin untuk pakai akrilik gitu, tapi gue tolak. Karena kalau ini rapi, gue enggak akan kuliah. Alias bakal ikut kontes terus," tutupnya tegas.
Semangat bro Cibon! (mobil.otomotifnet.com)
DATA MODIFIKASI:
Eksterior Cat: Marrakesh Brown Xyralic Custom Wide body: Custom Sunroof: Webasto Hollandia Interior Jok: Recaro Trend Tuas perseneling: Bubble Kaki-kaki Suspensi: Universal Air Suspension with Accuair Management System Elevel Ilevel Pelek: OZ Koenig 17 inci x 10,5-11,5 inci Ban: Accelera 215/40/R17 depan, Accelera 245/40/R17 belakang.
Editor | : |
KOMENTAR