Namun, bagi Indra Kurniawan, sosok standar tak pernah memuaskan hati. Kebetulan, Indra merupakan pemasok beberapa perangkat aftermarket yang memang dikhususkan mobil dengan mesin kencang. "Makanya modifikasi sekaligus eksplorasi seberapa jauh mobil ini bisa dibikin lebih kencang," terang pria ramah ini.
NAIK 210 DK
Proses modifikasi tak bisa dibilang singkat. Sejak awal dipegang, berturut-turut proses trial and error selalu dijalani dengan bantuan teman-teman bengkel. Sebagai distributor Zage, pastinya turbo Zage TD-06 yang terpasang menggusur turbo asli dengan bantuan bengkel FlowAuto di bilangan Kelapa Gading, Jakut. Tak hanya turbo, pastinya langsung berlanjut ke instalasi parts lain seperti piping turbo dan camshaft dari Kelford Cams stage 2 berukuran 272.
Tak ketinggalan, beberapa bagian penting di ruang mesin seperti cover sekering berganti material karbon. Enaknya, tak hanya lebih ringan, tapi juga lebih ampuh menahan hawa panas. Tentu juga dengan aplikasi open filter agar debit udara yang dibutuhkan mesin tetap terjaga. Mengintip material karbon di ruang mesin, ternyata nyaris seluruh body kit juga telah mempercayakan material eksotis ini.
Nah, ubahan kaki-kaki pun paling banyak menyita perhatian. Indra memegang hak untuk mengedarkan suspensi merek BC racing coilover, jadi seperangkat sokbreker 3-way system menghuni ruang sepatbor. Kombinasi paling pas, pelek BC forged HB-05 berdiameter 19 inci dengan palang lima ganda yang bikin tampilannya lebih sporty.
Punya tenaga buas hingga 500 dk lebih, pastinya butuh sistem rem mumpuni biar sang Evo enggak gelosor tak terkendali. Lagi-lagi, sebagai penyalur, rem ATS berukuran jumbo 380 mm di depan dan 355 mm untuk belakang, terpasang dengan 6 piston untuk depan dan 4 piston di belakang. Material cakram bikin bunyi berdecit terdengar kala pedal rem diinjak saat dingin, tapi begitu mulai panas. Dijamin karakter Evo langsung berubah jauh lebih mumpuni.
Hasilnya tak hanya terasa ketika Sunday fun race, tapi muncul di berbagai kontes modifikasi pun sang Evo cukup beringas dengan menyabet beberapa piala Best Racing dan Best Mitsubishi. Ciamik... (mobil.otomotifnet.com)
Punya body kit full karbon, Indra percaya merek Ken's Performance untuk menggantikan bagasi, rear spoiler, bumper depan dan belakang juga diffuser. Kombinasi oranye cerah dengan warna gelap, ternyata berasal dari stiker motif karbon.
"Pasangnya seluruh bodi dibalut stiker oranye dulu, baru setelah itu stiker motif karbon dibentuk sesuai desain," papar Indra. Nah, tak hanya motif karbon, setelah diperhatikan mendetail, beragam merek yang sudah terpasang, dibuat menutupi sekujur bodi dengan teknik cutting sticker. Mulai dari Lupromax, Eagle Eyes, Zage, BC dan ATS.
Nah, tampilan paling mencolok terlihat dari lampu. Sebagai importir Eagle Eyes, pastinya sepasang lampu utama dengan desain angel eye dikombinasi lampu belakang dari LED. Paling keren ketika malam menjelang dan tanpa menyalakan head lamp, rasanya bagai melihat sosok monster berkeliling sedang merazia.
Tampilan belakang pun cukup eye catching, dengan lampu rem terbuat dari LED, hanya menyisakan deretan lampu yang membentuk trapesium ketika malam menjelang.
Editor | : | billy |
KOMENTAR