Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Nyicip Aura Sang Lagenda Toyota 86 Versi Importir Umum

Billy - Kamis, 31 Mei 2012 | 11:02 WIB
Nyicip Aura Sang Lagenda Toyota 86 Versi Importir Umum
Nyicip Aura Sang Lagenda Toyota 86 Versi Importir Umum

Nyicip Aura Sang Lagenda Toyota 86 Versi Importir Umum
Nyicip Aura Sang Lagenda Toyota 86 Versi Importir Umum
 
JAKARTA - Sosok Toyota GT86, akhirnya mendarat di Tanah Air untuk pertama kalinya. Sports compact car Toyota 2013 versi IU (Importir Umum) ini sengaja didatangkan oleh Sanny Auto Gallery (SAG), langsung dari Jepang lantaran beberapa alasan.

"Salah satunya, CBU versi Jepang punya kesamaan setir kanan, yang diharapkan akan lebih mudah diterima oleh pasar Indonesia," ungkap Sanny, pemilik SAG di Jl. Boulevard Barat Blok XC No.D5, Kelapa Gading, Jakut.

Secara eksklusif, kami mendapat kesempatan pertama menjajal langsung performa mesin 2.000 cc, yang didedikasikan oleh pabrikannya di Jepang untuk membangkitkan kembali aura sang legenda, Toyota Corolla Levin AE86.

MODE SPORT
Tak usah berlama-lama mengagumi keindahan desain ekterior GT86 (nama varian yang dipasarkan di Jepang atau JDM version) yang kental nuansa sporty, kami lebih penasaran untuk mengendarai mobil yang pertama kali dipamerkan berupa konsep (FT-86) di gelaran Tokyo Motor Show 2009 silam ini.

Nyicip Aura Sang Lagenda Toyota 86 Versi Importir Umum
Nyicip Aura Sang Lagenda Toyota 86 Versi Importir Umum
Pertama kali masuk ke kabin mobil dua pintu ini, nuansa sport langsung merasuki benak. Posisi mengemudi yang didesain mirip kokpit pesawat, menjadikan tubuh seolah terbenam diapit jok racing yang dibalut suede warna merah-hitam dengan jahitan merah.

Sesaat setelah menekan tombol Start Engine, raungan mesin Boxer 4 silinder DOHC racikan Subaru dan Toyota ini, terdengar mantap menggelegar di telinga.

Adrenalin mulai naik ketika mengajak bermanuver dengan menjajal akselerasi 0-100 km/jam. Pada mode standar di posisi D, putaran mesin mulai 2.000-6.000 rpm mampu membuat badan seperti tertarik ke belakang.

Power maksimum lebih terasa ketika akselerasi dijabani menggunakan mode Sport di posisi manual. Masuk gigi 1 hingga putaran 5.000 rpm, jarum spidometer menunjukkan angka 60 km/jam.

Saat berpindah ke gigi 2 menggunakan ujung paddle shift, semburan tenaga semakin terasa, dan di rpm 6.500 kecepatan hampir melampaui 110 km/jam.

Nyicip Aura Sang Lagenda Toyota 86 Versi Importir Umum
Nyicip Aura Sang Lagenda Toyota 86 Versi Importir Umum
Torsi berlebih bawaan GT86 cukup mengagetkan, ketika diajak meliuk dari posisi diam. Beberapa kali gerak roda belakangnya membuat gejala overspin, namun tetap terkontrol berkat penyematan LSD (Limited Slip Differential) pada girboks matic bawaannya.

Karena panjang trek tak memungkinkan untuk membejek gas lebih dalam, sesi pengetesan pun diakhiri dengan memaksimalkan kinerja rem ABS-nya lewat panic braking.

 
Nyaris tak terjadi gejala mengunci, hanya beberapa saat saja sebelum keempat roda berpenggerak belakang berhenti dengan sempurna.

Soal harga, Sanny mengatakan tidak lebih dari 1 miliar rupiah. “Kondisi on the road diperkirakan tidak akan tembus Rp 1 miliar,” tandas ibu muda ini.

Sementara bulan depan, rencananya SAG bakal mendatangkan GT86 dalam 3 pilihan warna berbeda. “Oranye, merah dan putih. Semua speknya sama dengan yang sudah ada sekarang,” tutup Sanny.

Toyota 86 Versi APM
Tidak aneh, mobil baru terkadang hadir lebih dulu melalui jalur IU. Namun tak terlalu lama dari IU, PT Toyota Astra Motor (TAM), APM Toyota di Indonesia juga meluncurkan mobil serupa bernama Toyota 86 di Indonesia pada hari Jumat (1/6).

Nyicip Aura Sang Lagenda Toyota 86 Versi Importir Umum
Nyicip Aura Sang Lagenda Toyota 86 Versi Importir Umum
Menurut Widyawati, General Manager Marketing Planning & Customer Relation TAM, penamaan Toyota 86 (bukan GT86 seperti versi Jepang, red) dikarenakan planning awal untuk negara Asia dan Eropa memakai nama Toyota 86. Sedangkan di Jepang dan Amerika berlabel GT86.

Toyota 86, yang dikeluarkan TAM tersedia dalam dua tipe. Yakni Standar dan TRD yang masing-masing bertransmisi manual dan otomatis. “Semuanya pelek 17 inci,” ungkap Widyawati.

Sementara beda tipe Standar dan TRD lebih ke aksesori body kit (side skirt dan front bumper). Untuk harga, Ia menyebut angka Rp 600 jutaan. Kenapa bisa lebih murah dari IU?

“Kita memakai skema IJEPA (Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement) dimana tarif bea masuk impor sedan di bawah 2.000 cc dari Jepang dari 60% (2011) turun ke 20% (2012).

Ooo... pantas! (mobil.otomotifnet.com)

Editor : Billy

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa