Nah, rasa penasaran itu coba dijawab OTOMOTIFNET.com, dengan menjajal langsung Grand New Kijang Innova versi mesin diesel tipe G. Bisakah kehandalan dan kenyamanannya disamakan dengan versi mesin bensinnya? Simak ulasannya!
Ketika pertama kali melihatnya, tidak ada yang berbeda pada Grand New Innova tipe G Diesel ini, kecuali ada emblem 2.5 dibelakang bodi, yang menandakan kapasitas mesinnya 2.5 liter.
Begitupun saat memasuki kabinnya. Nuansa sodoran fitur-fitur Kijang Innova tipe G sama dengan versi bensinnya. Perbedaan mencolok terjadi ketika memutar kunci kontak untuk menstater mobil. Ya! raungan khas mesin diesel pun terdengar.
Lalu pintu dan jendela sengaja di tutup. Raungan mesin pun menghilang dan meninggalkan kesenyapan di dalam kabin saat mesin dalam posisi idle, meski saat pedal gas di injak, suara derum mesin dieselnya masih terdengar kedalam kabin.
Namun, sebenarnya itu tidak mengganggu, karena ketika sudah mulai berjalan, raungan mesin dieselnya terdengar hanya saat Grand New Kijang Innova berakselarasi saja, dan akan segera hilang ketika putaran mesin sudah tinggi.
Begitu menginjak pedal gas, ada sensasi tersendiri bila dibandingkan dengan Kijang Innova bermesin bensin. Akselarasi dari mesin bertorsi 26.5 kgm langsung terasa menggigit sejak putaran mesin dibawah 2.000 RPM, tepatnya pada kisaran 1.600 RPM.
Asiknya, Grand New Kijang Innova A/T diesel ini akselarasinya jauh lebih lembut namun tetap berisi. Hentakan yang biasanya terjadi pada transmisi matik Innova bermesin bensin tidak terasa, yang berakibat pada kenyamanan tambahan bagi penumpang.
Perpindahan giginya juga berlangsung secara halus, bahkan hampir tidak terasa. Nilai lebih dari kelembutan sebuah mesin diesel yang disuguhkan Toyota untuk Grand New Kijang Innova ini. Meski memang suara dan getaran masih sedikit terdengar. Tapi lagi-lagi, tidak mengganggu kok.
Terbukti saat dipacu dijalan tol, memang kecepatan 120 km/jam tidak sulit diraih, tapi untuk menuju kecepatan 140-160 km/jam, sudah semakin sulit, padahal gas sudah diinjak mentok. Tapi ini sudah lebih dari cukup untuk sebuah mobil keluarga.
Namun poin pentingnya, Innova bermesin diesel jauh lebih unggul dalam hal konsumsi bahan bakarnya. Apalagi ketika harga literan Biosolar yang jauh lebih murah daripada Pertamax, menjadikan Innova diesel jadi lebih ekonomis.
Pengetesan yang dilakukan OTOMOTIFNET.com, dijalur macet, Innova diesel ini hanya butuh 1 liter Biosolar untuk jarak 12,6 km. Sementara untuk jalur bebas hambatan, di tol Cipularang, konsumsi rata-rata 1 liter Biosolar untuk jarak sejauh 16 km. Irit kan?
(mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR