Jika tidak bisa atur lebih detail jamnya
Jakarta - Liburan Lebaran tidak lama lagi, siapa yang sudah tidak sabar untuk melewatinya? Namun segala kerepotan terkait ‘ritual’ tahunan itu patut diantisipasi. Khususnya dalam hal mengatur waktu perjalanan, kapan idealnya mulai berangkat, tujuannya tak lain untuk sedikit menghindari kemacetan di jalan.
Disebut sedikit, karena bukan tak mungkin beberapa jalur mudik yang berasal dari barat dan mengarah ke jalur pantura, jalur selatan pun akan menghadapi arus lalu lintas yang melonjak. Apalagi tol Cipali sudah tersambung hingga Pejagan, Brebes, ini berpotensi juga bikin arus lalu lintas menumpuk di banyak jalur utama di pulau Jawa.
Suherman, dari Jakarta tujuan Jateng dan sekitarnya bisa coba berangkat H-2
Sebaiknya Mulai H-7
Bila melihat hari raya Idul Fitri (Lebaran) kali ini yang jatuh pada Jumat-Sabtu (17-18/7) yang juga termasuk di musim Liburan sekolah, besar kemungkinan lonjakan arus mudik akan terjadi. Angkutan lebaran, atau angkutan umum seperti bus Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) juga hilir mudik membawa penumpang yang mudik.
Bisa dibayangkan jadwal perjalanan liburan jadi bersamaan. Nah salah satu siasat, mesti mengatur jadwal yang pas. Termasuk menghindari jalur rawan macet, pun mengurangi bertemu dengan rombongan bus AKAP. Informasi dari perusahaan otobus ini mungkin bisa menjadi acuan ketika menentukan jadwal anda berangkat.
“Mungkin bila ingin menghindari rombongan bus yang berangkat dari Sumatra ke Jawa, berangkat lebih awal saja,” saran Suherman, Kepala Cabang Perusahaan Otobus Siliwangi Antar Nusa (SAN) ketika dijumpai di kantornya, Sidoluhur Waringinrejo, Cemani, Solo.
Sebagai informasi, perusahaan yang berpusat di kota Bengkulu itu memang melayani jalur Sumatera-Jawa, dan jalur selatan adalah jalur yang dilintasi armada busnya ketika berada Jawa. “Nah kalau hanya dari Jakarta mau ke Solo misalnya, enggak masalah kalau H-2 (15/7) baru jalan. Saya kira jalanan sudah mulai sepi.
Armada kami saja H-3 (14/7) sudah enggak jalan dari sana, karena akan telat Lebaran bila dipaksakan jalan," kata Suherman. Ia menambahkan bahwa arus balik akan meninggi intensitasnya di H+5 (23/7).
Sri Baskoro, siang hari kemacetan akan dimulai
Siang ATAU Malam?
Soal jam keberangkatan ideal bila menuju ke wilayah Jateng maupun Jatim, Sri Baskoro, Kepala Bidang lalu Lintas Dishubkominfo Surakarta mengatakan, mudik malam hari atau sekitar selepas jam 20.00 malam, bisa menjadi alternatif pilihan. Ini untuk menghindari kemacetan jalan kota di siang hari.
“Walaupun enggak menjamin kelambatan atau kemacetan. Yang pasti enggak seperti siang hari yang cenderung macet utamanya ketika melintas jalanan dalam kota. Atau bila enggak mau macet, gunakan saja transportasi kereta atau pesawat. Sampai kota tujuan baru sewa mobil untuk berkeliling,” ujarnya menyarankan.
Berdasar informasi dari pihaknya pula, mulai Minggu (12/7) atau H-5 kendaraan seperti truk gandeng, kontainer, truk pengangkut bahan bangunan sudah dilarang beroperasi mulai jam 00.00 untuk wilayah Surakarta dan sekitarnya. Jadwal yang sama juga akan berlaku untuk wilayah-wilayah lainnya.
“Ramai-ramainya arus mudik itu biasanya bersamaan dengan cuti bersama pegawai. Bisa di H-4, atau H-3. Pun arus baliknya biasanya H+3,” tutup Sri Baskoro lagi. Intinya kalau menghindari atau meminimalisasi macet, ya sekitar H-7 (10/7).
Tapi sudah pada libur apa belum tuh? • (otomotifnet.com)
Editor | : | Otomotifnet |
KOMENTAR