Jakarta - Salah satu faktor yang berpengaruh pada performa mesin adalah suhu kerja sendiri. “Optimalnya ada dikisaran 89° Celcius,” terang Amin Budiyono dari bengkel A Ototechnik. Jika suhu kerja kurang atau lebih, berakibat performa tak maksimal.
Desainnya kini lebih memudahkan dibawa, karena pegangan tangan tersedia di bagian atas dan samping
Lebih bahaya jika suhu berlebih atau overheat, tak hanya loyo dan boros bahan bakar, namun bisa merusak komponen. Makanya butuh sistem pendinginan yang optimal, dan salah satunya yang berpengaruh adalah kualitas radiator coolant.
Per April 2015 ini, akan ada 1.000 outlet yang siap menjual, termasuk 100 SPBU COCO dan 90 Olimart.
Bicara radiator coolant, salah satu yang bisa jadi pilihan adalah produk PT. Pertamina Lubricants, yaitu Pertamina Coolant yang ber-tagline Extrem Cool. Dari pantauan forum diskusi online klub otomotif kinerjanya diacungi jempol. Kebetulan awal bulan lalu baru repackaging. Yuk kita bedah, formulanya enggak dirahasiakan kok!
Kandungan 30% ethylene glycol dan additive membuat titik didihnya meningkat hingga 165 Celcius
Dalam website-nya tercantum bertitik didih atau boiling point 165° C! Takaran tesebut seperti pada material safety data sheet(MSDS). Kemampuan mendinginkan akan tetap optimal kendati mesin saat kerja berat, tanpa takut cairan radiator menguap habis seperti jika pakai air biasa yang punya titik didih 100° C.
Tingginya titik didih tak bisa dilepaskan dari racikan formula yang ditawarkan Pertamina Coolant. “Komposisinya terdiri dari 30% ethylene glycol dan additive, sedangkan 70% adalah destillated water,” terang Eko Ricky Susanto, Passenger Car Manager Retail Marketing Department PT. Pertamina Lubricants.
Salah satu sifat ethylene glycol adalah meningkatkan titik didih dan menurunkan titik beku. Sedang additive yang digunakan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya korosi pada logam, yaitu radiator dan blok mesin yang dilalui.
“Standar APM umumnya menggunakan ethylene glycol additive 30%, ada beberapa yang memberikan hingga 50%, tapi enggak banyak. Banyak coolant di pasaran yang menyampaikan konsentrat 30% ternyata setelah dicek hanya 20%, 10% atau bahkan hanya 0%,” imbuh Eko, sapaannya.
Hanya sayang produk ini berdasar testimoni beberapa klub mobil dan motor agak susah didapat. “Saat ini sedang dipetakan outlet yang akan menjual Pertamina Coolant. Per April akan ada 1.000 bengkel /outlet bertanda khusus, 100 SPBU COCO dan 90 Olimart. Secara bertahap akan masuk ke outlet/channel lainnya,” lanjut Eko. Harganya berkisar di angka Rp 80 ribuan/galon.
Penyimpanan
Apakah radiator coolant yang sudah dipakai tapi tak habis masih bisa digunakan? “Tidak ada batas kadaluarsa. Yang penting tersimpan baik dan tidak terkena matahari langsung atau kontaminan lainnya seperti debu, air dan lainnya maka bisa dipakai lagi,” tutup Eko. • (otomotifnet.com)
Editor | : | Otomotifnet |
KOMENTAR