Otomotifnet.com - Mia Prisilia, warga Tangerang ini kaget setengah mati.
Power inverter (PI) yang dipasang pada
Toyota Kijang miliknya tiba-tiba mengeluarkan asap tebal, sesaat setelah mencolokkan kabel hair dryer.
Kabin pun seolah berkabut. Untung saja, kabel PI yang terhubung pada lighter segera dilepas. Sehingga, tidak terjadi bahaya susulan.
Saat ini, PI seolah menjadi kebutuhan wajib bagi pemilik mobil (gbr.1). Perangkat elektronik yang berfungsi mengubah
arus DC ke AC ini menjadi penolong kala battery gadget sudah mulai low atau mesti sedikit dandan kala waktu mepet.
Dalam kendaraan, PI mengubah arus DC 12 volt, menjadi AC 220 volt. Meski pemasangannya terlihat gampang. Sayangnya, masih lumayan banyak yang salah kaprah nih.
“Padahal, semua alat kelistrikan yang membangkitkan tenaga, mempunyai hitungan yang ketat agar tidak terjadi korsleting"
"Apakah itu power inverter, converter atau bahkan power amplifier,” tegas Bari Setiadi, pemilik Baze, spesialis desain interior mobil dan bus.
“Apalagi saat ini PI sudah banyak ragam daya, mulai 50 watt hingga 1.300 watt"
"Padahal, pengkabelan di mobil, tidak didesain menerima arus yang besar,” tambah Abdurrahman, pemilik bengkel Sempur Motor, Tangerang. Tapi, bukan berarti tidak bisa dipakai. Nah biar aman, ada resepnya.
Reza
Pertama yang harus diperhatikan adalah untuk PI yang dihubungkan langsung dengan lighter, sebaiknya tidak lebih dari 100 watt (gbr.2).
Reza
Pemakaian Power Inverter, Waspada kebakaran!
kabel standar mobil tidak didesain untuk arus besar. Jadi, bila PI lebih dari 100 watt, sebaiknya source listrik diambil langsung dari aki (gbr.3). Itupun harus melalui tiga pengaman, yakni sekering.
Reza
Pemakaian Power Inverter, Waspada kebakaran!
Sekering pertama dipasang pada input yaitu dari aki menuju PI (gbr.4). Kemudian pada output, yaitu dari power inverter menuju stop kontak.
Dan terakhir pada master sekering yaitu dari aki menuju semua rangkaian elektronik yang terhubung langsung pada aki.
Pemasangan ukuran sekering pun ada rumusnya, yaitu watt dibagi voltase. Misalnya menggunakan PI dengan daya 500 watt. Maka 500 watt dibagi 12 volt.
Hasilnya, 41 ampere. Jadi, sekering yang dipasang pada input PI adalah maksimal 41 ampere.
“Tapi, lebih aman gunakan yang 30% lebih kecil. Misalnya 30 atau 25 ampere,” tambah pria yang lama malang melintang di dunia
audio ini.
Begitupun pada output-nya. Hitung dengan rumus yang sama. Hitungannya, 500 watt dibagi 220 volt. Hasilnya 2 ampere.
Nah, kalau lebih aman lagi, gunakan master sekering pada aki. Ini berlaku jika power inverter yang digunakan lebih dari satu.
Caranya mudah, cukup jumlahkan saja besarnya sekering pada input. Misalkan ada 3 PI dengan daya 500 watt.
Maka, pada master sekering harus dipasang sekering ukuran 75 ampere.
Dengan demikian, bila ada beban listrik yang melebihi, sekering langsung putus dan tidak terjadi gejala korsleting yang berpengaruh pada sistem kelistikan pada mobil. (mobil.otomotifnet.com)
KOMENTAR